Mohon tunggu...
Anggita Budi Maharani
Anggita Budi Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah Mahasiswi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Kesejahteraan Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meluruskan Akhlak

4 Juli 2024   09:20 Diperbarui: 4 Juli 2024   12:42 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, mengokohkan keimanan dan beribadah kepada Allah SWT. Keimanan ini akan menghasilkan ketenangan jiwa dan bertawakal kepada-Nya merupakan sendi untuk menjadikan hidup dalam kerangka ibadah hanya kepada-Nya. Dengan kita rajin beribadah kepada Allah ini menjadi bukti bahwa keimanan kita kepada Allah akan semakin kokoh.

Kedua, menanamkan ketakwaan dan memperbanyak zikrullah. Bila ketakwaan sudah menguasai hati, akhlak seseorang akan menjadi sangat mulia. Rasul SAW bersabda, "Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada." (HR Ahmad dan Tirmidzi) dan beliau menjelaskan bahwa tempat taqwa adalah hati (HR Muslim). Ketakwaan akan mengingatkan manusia yang beriman, walau ketika digoda iblis.

Ketiga, menanamkan keikhlasan dalam semua perbuatan. Allah menegaskan hal ini dalam surah az-Zumar ayat 1 dan al-Bayyinah ayat 5. Beliau juga menyuruh kita agar mewaspadai riya. Karena dengan adanya riya, maka dapat mendatangkan kemurkaan dari Allah, karena riya adalah penyakit hati dan dapat menjadikan orang tersebut menjadi munafik

Keempat, zuhud dan selalu mengingat akhirat. Rasulullah mengingatkan para sahabat dengan akhirat dan menganjurkan agar merenggangkan diri dari dunia. Beliau bersabda, "Perbanyaklah menyebut penghancur kenikmatan, yakni kematian (HR Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah). Zuhud berarti membatasi ambisi-ambisi duniawi, syukur terhadap setiap anugerah, dan menghindari apa yang telah diharamkan oleh Allah Swt. (Sultani, 2004: 213).

Kelima, Rasulullah SAW mendidik para sahabat untuk selalu mencintai ilmu dan mempelajarinya. Ilmu pengetahuan berperan penting bagi manusia. Manusia tidak akan hidup lebih baik tanpa memiliki ilmu. Oleh karena itu, mari kita gunakan waktu sebaik-baiknya untuk mencintai dan mempelajari ilmu yang bermanfaat. Karena kewajiban mencari ilmu telah dijelaskan di dalam Al-Quran dan Hadits. 

 Keenam, memberikan teladan yang baik. Dengan selalu menjadi contoh teladan yang baik dalam kehidupan dan selalu paling terdepan mempraktikkan akhlak mulia, ini bisa menjadi salah satu cara kita untuk bisa memperbaiki akhlak 

 Ketujuh, menanamkan kebiasaan dan sikap yang positif. Nabi bersabda, "Janganlah kamu menjadi orang plin-plan lalu berkata, 'Bila orang-orang baik, kami ikut baik, dan bila mereka zalim, kami pun ikut.' Akan tetapi, bentengilah dirimu, bila orang-orang baik, kamu harus berbuat baik, dan bila mereka jahat, janganlah ikuti kejahatan mereka.'' (HR at-Tirmidzi).

Kedelapan, memperhatikan kejiwaan orang yang mau diubah dan hal ini dilakukan secara berkesinambungan. ini sangat penting dalam proses perubahan atau pengembangan diri, dengan memperhatikan kondisi kejiwaan, maka bisa membantu individu untuk mengembangkan kesadaran diri tentang pikiran, perasaan, dan perilakunya..

 Kesembilan, mengikutsertakan orang lain dalam melakukan perubahan dan menyiapkan ahli di bidang tertentu. Maka dapat memberikan dukungan dan sumber daya yang sangat dibutuhkan, seperti  Dukungan dari orang-orang terdekat dapat memberikan motivasi tambahan dan dorongan moral agar kita bisa kembali memperbaiki akhlak dalam diri kita

Kesepuluh, bervariasi dalam cara mengubah, seperti dengan membuat perumpamaan, bercerita, diskusi, ataupun hal lainnya agar tidak muncul kebosanan dalam diri para sahabat. Semoga kita bisa meneladani Rasulullah SAW.

Kesimpulannya pengertian akhlak dalam Islam perlu untuk diketahui oleh setiap umat muslim. Pengertian dan perilaku akhlak sendiri tertuang dalam Al-Qur'an. Akhlak berasal dari bahasa arab Khuluqun yang berarti budi pekerti, tingkah laku atau tabiat manusia yang melekat pada jiwa manusia. Akhlak adalah segala perbuatan manusia yang dapat dilihat dan dinilai baik maupun buruk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun