Mohon tunggu...
Anggita Budi Maharani
Anggita Budi Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah Mahasiswi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Kesejahteraan Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meluruskan Akhlak

4 Juli 2024   09:20 Diperbarui: 4 Juli 2024   12:42 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MELURUSKAN AKHLAK

Nama : Anggita Budi Maharani

NIM : 11230541000040

Kelas : Kesejahteraan Sosial 2B

Mata Kuliah : Retorika

Dosen Pengampu : Muhammad Firdaus, Lc.,MA.,Ph.D

 

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Wassholatu wassalamu 'ala, asrofil ambiya iwal mursalin, wa ala alihi wa sahbihi ajmain amma ba'du. Pertama-tama, marilah kita semua panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita sehingga kita semua masih diberikan nikmat kesehatan sampai hari ini. 

Tak lupa pula shalawat teriring salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, serta kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya yang mulia. Semoga dihari akhir nanti kita mendapatkan syafaat beliau. Aamiin. 

Pengertian akhlak dalam Islam perlu untuk diketahui oleh setiap umat muslim. Pengertian dan perilaku akhlak sendiri tertuang dalam Al-Qur'an. Akhlak berasal dari bahasa arab Khuluqun yang berarti budi pekerti, tingkah laku atau tabiat manusia yang melekat pada jiwa manusia. Khuluq adalah ibarat dari kelakuan manusia yang membedakan baik dan buruk, lalu disenangi dan dipilih yang baik untuk dipraktikkan dalam perbuatan, sedang yang buruk dibenci dan dihilangkan (Ainain, 1985: 186). Kata yang setara maknanya dengan akhlak adalah moral dan etika. 

Kata-kata ini sering disejajarkan dengan budi pekerti, tata susila, tata krama atau sopan santun (Faisal Ismail, 1998: 178). Dalam Islam, memiliki akhlak yang mulia sangatlah penting. Menurut Abuddin Nata, minimal ada empat alasan kenapa manusia harus berakhlak kepada Allah. 

Pertama, karena Allah yang telah menciptakan manusia (Q.S. At-Thariq ayat 4-7). Kedua, Karena Allah yang telah memberikan perlengkapan panca indra, berupa pendengaran, penglihatan, akal pikiran dan hati sanubari, di samping anggota badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia. 

Karena Allah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan sebagainya (Q.S. Al- Jatsiyah: 12- 13). Dan juga seperti dijelaskan dalam salah satu hadist riwayat Ahmad yang artinya : "Tidak ada sesuatu apa pun yang lebih besar di dalam timbangan Mizan dibandingkan akhlak mulia".

Ajaran yang dibawa oleh Nabi besar sekaligus tokoh yang menjadi teladan kita yaitu Nabi Muhammad SAW. adalah ajaran islam sebagai agama yang sempurna untuk umat manusia dalam sepanjang sejarah. Nabi Muhammad SAW, adalah nabi terakhir dan menjadi penutup para nabi yang diutus oleh Allah SWT. Misi Nabi Muhammad SAW antara lain adalah menyempurnakan akhlak manusia. Sesuai dalam salah satu hadist dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah SAW bersabda : 

Artinya : "Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak." (HR. Al-Baihaqi).

Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT. saat ia berada di tengah-tengah masyarakat pada zaman jahiliyah. Saat itu, akhlak dan perilaku masyarakat pada zaman ini sangat buruk, penuh dengan penyembahan kepada berhala, perbudakan, penuh dengan permusuhan, penguasa yang menindas, dan perilaku buruk lainnya. 

Maka semua ajaran Nabi Muhammad SAW ketika diutus oleh Allah SWT. mulai dari wahyu yang ia terima termasuk perkataan, pikiran dan tingkah laku Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik untuk dijadikan pedoman dalam menjalani hidup dan menyiapkan kematian. Kita sebagai umatnya memiliki kewajiban meniru ajaran Nabi Muhammad SAW. sehingga kita dapat meluruskan akhlak menjadi lebih baik lagi. 

Nabi Muhammad SAW. diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia dan dengan segala usahanya ia berhasil membawa manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang seperti saat ini dengan meluruskan akhlak manusia. Akhlak dicontohkan Nabi Muhammad SAW. adalah untuk terciptanya sebuah ketentraman, kebahagian dan kesejahteraan hidup seluruh makhluk di seluruh dunia hingga akhirat.

Banyak sifat yang dapat ditiru dari Nabi Muhammad SAW. seperti sabar, ikhlas, jujur, dan adil. Dalam kehidupan bersosial, kita juga perlu memiliki sikap ramah dan sopan untuk menjaga hubungan antar sesama tanpa mempunyai perasaan bahwa diri kita lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Kita dapat saling membantu dengan bergotong royong dan membantu orang lain ketika dalam kesulitan. 

Akhlak tidak hanya melakukan kebaikan kepada orang lain, tetapi juga untuk meningkatkan diri sendiri. Akhlak yang baik akan membedakan kita sebagai manusia dengan makhluk yang lain, serta mengangkat manusia ke derajat yang tinggi dan mulia. Sedangkan akhlak yang buruk akan membinasakan diri kita, akhlak tercela dapat menimbulkan dosa bagi yang melakukannya, dapat menjauhkan kita dari rezeki, dan lainnya. Ada sepuluh cara Nabi Muhammad dalam memperbaiki akhlak yaitu : 

Pertama, mengokohkan keimanan dan beribadah kepada Allah SWT. Keimanan ini akan menghasilkan ketenangan jiwa dan bertawakal kepada-Nya merupakan sendi untuk menjadikan hidup dalam kerangka ibadah hanya kepada-Nya. Dengan kita rajin beribadah kepada Allah ini menjadi bukti bahwa keimanan kita kepada Allah akan semakin kokoh.

Kedua, menanamkan ketakwaan dan memperbanyak zikrullah. Bila ketakwaan sudah menguasai hati, akhlak seseorang akan menjadi sangat mulia. Rasul SAW bersabda, "Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada." (HR Ahmad dan Tirmidzi) dan beliau menjelaskan bahwa tempat taqwa adalah hati (HR Muslim). Ketakwaan akan mengingatkan manusia yang beriman, walau ketika digoda iblis.

Ketiga, menanamkan keikhlasan dalam semua perbuatan. Allah menegaskan hal ini dalam surah az-Zumar ayat 1 dan al-Bayyinah ayat 5. Beliau juga menyuruh kita agar mewaspadai riya. Karena dengan adanya riya, maka dapat mendatangkan kemurkaan dari Allah, karena riya adalah penyakit hati dan dapat menjadikan orang tersebut menjadi munafik

Keempat, zuhud dan selalu mengingat akhirat. Rasulullah mengingatkan para sahabat dengan akhirat dan menganjurkan agar merenggangkan diri dari dunia. Beliau bersabda, "Perbanyaklah menyebut penghancur kenikmatan, yakni kematian (HR Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah). Zuhud berarti membatasi ambisi-ambisi duniawi, syukur terhadap setiap anugerah, dan menghindari apa yang telah diharamkan oleh Allah Swt. (Sultani, 2004: 213).

Kelima, Rasulullah SAW mendidik para sahabat untuk selalu mencintai ilmu dan mempelajarinya. Ilmu pengetahuan berperan penting bagi manusia. Manusia tidak akan hidup lebih baik tanpa memiliki ilmu. Oleh karena itu, mari kita gunakan waktu sebaik-baiknya untuk mencintai dan mempelajari ilmu yang bermanfaat. Karena kewajiban mencari ilmu telah dijelaskan di dalam Al-Quran dan Hadits. 

 Keenam, memberikan teladan yang baik. Dengan selalu menjadi contoh teladan yang baik dalam kehidupan dan selalu paling terdepan mempraktikkan akhlak mulia, ini bisa menjadi salah satu cara kita untuk bisa memperbaiki akhlak 

 Ketujuh, menanamkan kebiasaan dan sikap yang positif. Nabi bersabda, "Janganlah kamu menjadi orang plin-plan lalu berkata, 'Bila orang-orang baik, kami ikut baik, dan bila mereka zalim, kami pun ikut.' Akan tetapi, bentengilah dirimu, bila orang-orang baik, kamu harus berbuat baik, dan bila mereka jahat, janganlah ikuti kejahatan mereka.'' (HR at-Tirmidzi).

Kedelapan, memperhatikan kejiwaan orang yang mau diubah dan hal ini dilakukan secara berkesinambungan. ini sangat penting dalam proses perubahan atau pengembangan diri, dengan memperhatikan kondisi kejiwaan, maka bisa membantu individu untuk mengembangkan kesadaran diri tentang pikiran, perasaan, dan perilakunya..

 Kesembilan, mengikutsertakan orang lain dalam melakukan perubahan dan menyiapkan ahli di bidang tertentu. Maka dapat memberikan dukungan dan sumber daya yang sangat dibutuhkan, seperti  Dukungan dari orang-orang terdekat dapat memberikan motivasi tambahan dan dorongan moral agar kita bisa kembali memperbaiki akhlak dalam diri kita

Kesepuluh, bervariasi dalam cara mengubah, seperti dengan membuat perumpamaan, bercerita, diskusi, ataupun hal lainnya agar tidak muncul kebosanan dalam diri para sahabat. Semoga kita bisa meneladani Rasulullah SAW.

Kesimpulannya pengertian akhlak dalam Islam perlu untuk diketahui oleh setiap umat muslim. Pengertian dan perilaku akhlak sendiri tertuang dalam Al-Qur'an. Akhlak berasal dari bahasa arab Khuluqun yang berarti budi pekerti, tingkah laku atau tabiat manusia yang melekat pada jiwa manusia. Akhlak adalah segala perbuatan manusia yang dapat dilihat dan dinilai baik maupun buruk. 

Nabi Muhammad SAW ketika diutus oleh Allah SWT. mulai dari wahyu yang ia terima termasuk perkataan, pikiran dan tingkah laku Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik untuk dijadikan pedoman dalam menjalani hidup dan menyiapkan kematian. Akhlak dicontohkan Nabi Muhammad SAW. adalah untuk terciptanya sebuah ketentraman, kebahagian dan kesejahteraan hidup seluruh makhluk di seluruh dunia hingga akhirat. 

Ada sepuluh cara untuk memperbaiki akhlak yaitu mengokohkan iman dan beribadah, menanam ketakwaan dan ikhlas, mengingat akhirat, mencintai ilmu, memberi teladan yang baik, bersikap positif, dan melakukan perubahan.  Setelah kita semua memahami pentingnya memiliki akhlak, semoga Allah SWT. membimbing kita semua ke jalan yang benar. Aamiin. Wabillahi taufiq wal hidayah, wa ridho wal inayah, wal afwu minkum. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sumber : 

Ismail, Achmad. "10 Cara Nabi Muhammad SAW dalam Memperbaiki Akhlak." REPUBLIKA.CO.ID, Senin April 2019, https://khazanah.republika.co.id/berita/pqqeuj458/10-cara-nabi-muhammad-saw-dalam-memperbaiki-akhlak. Accessed Juni 2024.

Mahmud, Akilah. "AKHLAK TERHADAP ALLAH DAN RASULULLAH SAW." vol. 11, no. 2, 2017, p. 68, https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/sls/article/view/4540. Accessed Juni 2024.

Marzuki. "PEMBINAAN AKHLAK MULIA DALAM BERHUBUNGAN ANTAR SESAMA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM." vol. 9, no. 1, 2009, p. 38, https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pembinaan+akhlak+nulia+dalam+&btnG=#d=gs_qabs&t=1719828781463&u=%23p%3D5SfI-6o7L18J. Accessed Juni 2024.

"Nabi Diutus Untuk Memperbaiki Akhlak Manusia." Minanews.net, 15 July 2017, https://minanews.net/nabi-diutus-untuk-memperbaiki-akhlak-manusia/. Accessed Juni 2024.

Rahim, Supli. "Nabi Diutus untuk Menyempurnakan Akhlak Manusia Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Nabi Diutus untuk Menyempurnakan Akhlak Manusia", Klik untuk baca: https://www.kompasiana.com/suplirahim9986/653d98e3110fce4e331874a2/nabi-diutus-unt." kompasiana.com, Oktober 2023, https://www.kompasiana.com/suplirahim9986/653d98e3110fce4e331874a2/nabi-diutus-untuk-menyempurnakan-akhlak-manusi. Accessed Juni 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun