Mohon tunggu...
Anggita Devi Perwari
Anggita Devi Perwari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

Saya adalah seorang Bidan yang bekerja di Puskesmas. Saat ini saya sedang menempuh studi di program Magister Kesehatan Masyarakat dengan peminatan Kesehatan Ibu dan Anak - Kesehatan Reproduksi. Pengalaman pekerjaan dan akademis memperkaya pemahaman saya tentang isu-isu kesehatan di masyarakat. Dengan latar belakang ini, saya berupaya untuk menyumbangkan tulisan-tulisan yang relevan terkait kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta memberikan wawasan baru melalui perspektif akademis dan praktis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengurangi Sampah Plastik di Sekolah: Tumbler sebagai Solusi Praktis

13 September 2024   12:15 Diperbarui: 13 September 2024   12:24 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Saat ini sampah plastik masih menjadi masalah global yang belum terselesaikan. Berdasarkan data Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), Indonesia berada di ranking ke 2 sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Hal ini tentu bukanlah prestasi yang membanggakan. Sampah plastik menjadi salah satu penyebab utama dalam pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah, pencemaran laut maupun pencemaran udara yang diakibatkan pembakaran sampah plastik. Oleh karena itu diperlukan peran serta masyarakat untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik ini. Bukan hanya orang dewasa saja, anak-anak juga harus memiliki kesadaran sejak dini untuk membantu mengurangi dampak sampah plastik.

Salah satu sumber sampah plastik adalah penggunaan botol air kemasan atau sekali pakai yang sering ditemukan di lingkungan sekolah. Pemerintah tidak tinggal diam. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 12 Tahun 2019 tentang Larangan Penggunaan Kemasan Air Minum Berbahan Plastik Sekali Pakai dan/atau Kantong Plastik di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).  Dalam menghadapi masalah ini, banyak sekolah telah menerapkan solusi praktis, yaitu penggunaan tumbler. Tumbler tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik, tetapi juga mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan sejak dini.

Sampah Plastik di Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan salah satu tempat yang menghasilkan banyak sampah plastik, salah satunya dari botol minum sekali pakai. Di sekolah, tidak jarang kita melihat siswa membeli minuman kemasan atau membuang botol plastik bekas. Jika kita menghitung total konsumsi botol plastik oleh siswa dalam setahun, angka tersebut bisa mencapai ribuan hanya di satu sekolah. Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ribuan botol plastik bisa terkumpul dalam waktu yang singkat dan menciptakan masalah besar bagi lingkungan. Sampah plastik di sekolah tidak hanya menyebabkan masalah estetika dan kebersihan, tetapi juga berdampak pada lingkungan yang lebih luas. Oleh karena itu, langkah pencegahan harus segera diambil untuk mengurangi dampak buruk ini.

Tumbler: Solusi Praktis dan Efektif

Penggunaan tumbler merupakan solusi praktis yang dapat diterapkan di sekolah untuk mengurangi sampah plastik. Tumbler adalah botol minum yang dapat digunakan berulang kali, sehingga dapat menggantikan botol plastik sekali pakai. Dengan menggunakan tumbler, siswa tidak perlu lagi membeli air minum dalam kemasan setiap hari, sehingga jumlah sampah plastik di sekolah dapat berkurang secara signifikan.

Beberapa sekolah di Indonesia telah menerapkan kebijakan membawa tumbler sebagai bagian dari gerakan ramah lingkungan. Dalam kebijakan ini, siswa diwajibkan membawa tumbler sendiri dari rumah dan sekolah menyediakan stasiun pengisian air minum gratis. Kebijakan ini tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik, tetapi juga mengajarkan siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan dan kesehatan mereka.

Keuntungan Penggunaan Tumbler di Sekolah

Dengan membawa tumbler, siswa berkontribusi mengurangi sampah plastik akibat penggunaan plastik sekali pakai. Selain mengurangi sampah plastik, kebiasaan menggunakan tumbler juga membawa beberapa manfaat lain, yaitu:

  1. Menghemat Biaya

Dengan membawa tumbler, siswa tidak perlu lagi membeli air minum kemasan setiap hari. Hal ini dapat mengurangi pengeluaran. Penggunaan tumbler juga membantu sekolah mengurangi biaya pengelolaan sampah plastik.

  1. Mengurangi Resiko Kesehatan

Siswa yang membawa tumbler dari rumah mungkin mengonsumsi air minum yang lebih bersih dan aman daripada membeli minuman dalam kemasan.

  1. Mengajarkan siswa Menjaga Lingkungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun