Perkenalan Singkat Penulis dan apa itu Korean Wave?
Hallo semuanya! Hallo teman-teman pembaca setia! Bagaimana kabar teman-teman semua? Aku harap baik ya! Teman-teman pasti sudah tahu mengenai Korean wave? and.. westernisasi? Kalaupun belum tahu, pasti pernah mendengarnya ya. Dua hal tersebut merupakan topik pembahasan yang cukup menarik untuk di ulik lebih dalam. Namun sebelum lanjut, saya mohon izin memperkenalkan diri ya! Perkenalkan, saya Anggita Candra Adnaneswari, saya merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta, program studi Ilmu Komunikasi. Nah, mari kita lanjut.
Jadi, apa yang dimaksud dengan Korean wave dan westernisasi? Yup, Korean wave adalah sebuah istilah singkat untuk mengartikan sebuah budaya yang asalnya dari negeri ginseng Korea, tepatnya Korea Selatan. Budaya Korea Selatan tersebut menjadi sangat populer dengan dibantu arus perkembangan zaman. Zaman yang semakin canggih dan modern membuat budaya Korea tersebut menjadi semakin pesat dalam perkembangan dan persebarannya bahkan hingga ke mancanegara.
Adapaun sebagaimana yang kita lihat di era saat ini bahwa budaya Korea merupakan salah satu budaya yang sangat populer dan berpengaruh di dunia. Budaya Korea ibaratnya telah berhasil menjadi salah satu budaya yang berasal dari Asia untuk menjadi go-international, untuk era saat ini. Hal tersebut dihasilkan dari produk drama dan musiknya yang sangat fenomenal. Dramanya yang biasa disebut dengan K-drama atau Korean drama dan musiknya yang disebut dengan K-pop atau Korean pop.Â
Dramanya yang menajdi favorit hampir di kalangan anak muda remaja dan ibu-ibu. Kemudian untuk musiknya yang sangat diminati oleh para anak muda. Dua industri tersebut menjadi kekuatan dalam meningkatkan kepopuleritasan negeri ginseng tersebut.
Nah, kekuatan frekuensi produk Korea tersebut akhirnya dinamakan dengan istilah Korean wave yakni gelombang Korea. Mengapa diistilahkan dengan 'gelombang'? karena saking kuatnya pengaruh produk tersebut yang menuju kepada para anak muda, remaja, kaum milenial. Tak hanya menyasar pada kaum muda dan remaja Indonesia tetapi juga kepada kaum muda dan remaja di seluruh dunia. Hingga akhirnya muncul istilah baru lagi yakni istilah demam Korea atau demam Korean wave.
Mengenai Westernisasi, Apa itu Westernisasi?
Kemudian, apa yang dimaksud dengan westernisasi? Westernisasi, sebagaimana yang kita baca dan kita dengar, berasal dari kata west dan western yang artinya barat. Maka untuk lebih mudahnya, westernisasi memiliki arti kebarat-baratan.Â
Definisi formalnya, wasternisasi yakni sebuah hal atau kegiatan yang dibarat-baratkan, atau mengikuti budaya barat. Budaya barat itu apa saja? Pasti temean-teman tahu ya... yaitu budaya yang berasal dari negara-negara Amerika kemudian juga yang berasal dari daerah Eropa. Kira-kira apa ya bentuk nyata dari westernisasi ini? Seperti pada film marvel yang menampilkan para jaogan starwarsh sehingga apabila anak-anak diberi lihat tayangan film superhero tersebut, maka bisa membuat pengaruh pada anak untuk mengikuti adegan sang superhero tersebut.
Adapun masih banyak budaya barat lainnya yang sangat berpengaruh di kehidupan saat ini, tepatnya di era modern ini. Mulai dari musik, film, gaya hidup, gaya berbusana dan masih banyak lainnya. Baik dengan disadari maupun tidak disadari, seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa westernisasi memberikan pengaruh ke semua kalangan. Mulai dari anak kecil hingga kepada lansia. Pada anak-anak, hal sederhananya, dapat dilihat dari pola perilaku mereka apabila mereka telah menonton tayangan film superhero, kemudian pada gaya berbusananya. Meski, gaya berbusana mereka ialah pilihan dari orang tua mereka, tetapi hal tersebut membuktikan bahwa budaya Barat seserius itu dalam mempengaruhi aspek sebuah bangsa. Bahkan hingga kepada gaya pakaiannya.
Adapun yang paling banyak mendapat pengaruh dari 'westernisasi' ini ialah pada anak muda kaum milenial dan remaja. Kaum remaja merupakan kaum yang sangat mudah untuk menyerap sebuah pengaruh yang diberikan. Hal tersebut dapat di dukung karena faktor perubahan usia dari anak-anak menjadi dewasa atau yang biasa disebut dengan masa pubertas. Karena masa inilah, usia seorang remaja disebut sedang mencari jati dirinya dan perasaan labil hingga butuh bimbingan dan arahan perhatia orang tualah yang menjadi fokus utama dalam mengontrol perkembangan seorang anak remaja agar tidak terjerumus kepada budaya yang tidak baik.