Mohon tunggu...
Anggita PutriCahyani
Anggita PutriCahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi yang baru mencoba menekuni bidang menulis di bidang hiburan dan film.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peningkatan Peran Kebudayaan dalam Pembangunan Peran Setu Babakan dalam Mempertahankan Budaya Betawi

19 Desember 2024   08:18 Diperbarui: 19 Desember 2024   08:18 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel 1. Hasil kuisioner Usia Responden  

b. Hasil Wawancara Mendalam

 Hasil wawancara yang disajikan menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah generasi muda pada jenjang pendidikan menengah atas, sehingga data ini cukup representatif untuk menggambarkan minat generasi muda terhadap kebudayaan, kesenian, dan kuliner orisinil khas Betawi. Sebagian besar responden pernah menonton pertunjukan kesenian budaya Betawi , minat untuk menontonnya secara langsung cukup tinggi, menunjukkan bahwa pertunjukan langsung memiliki potensi besar untuk menarik minat generasi muda. 

Secara umum, minat terhadap kesenian budaya Betawi bervariasi. Separuh responden merasa „berminat‟, sementara sisanya terbagi antara yang 'kurang berminat' dan yang 'biasa saja'. Faktorfaktor seperti kebosanan saat berkunjung ke museum, akses ke lokasi yang mungkin orang masih kebingungan dan minim, serta kurangnya perkembangan sesuai zaman menjadi alasan utama mengapa minat tidak lebih tinggi. Oleh karena itu, ada peluang untuk meningkatkan minat melalui penyajian yang lebih menarik dan relevan bagi generasi muda. 

Terkait pelestarian kebudayaan Betawi, upaya yang dilakukan berupa Implementasi kurikulum merdeka berupa P5 yang diadakan Kemendikbuk untuk upaya melestarikan warisan budaya menjadi faktor pendukung secara efektif untuk mencapai tujuan. Ditengah perkembangan teknologi dan pestanya pertumbuhan ekonomi kita tidak meninggalkan budaya Indonesia sesuai dengan salah satu perwujudan Visi Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika sehingga diharapkan kita tidak meninggalkan. 

Salah satu kebudayaan Indonesia yang perlu dilestarikan adalah kesenian dan kuliner khas Betawi. Kesenian Betawi dan ikon budaya seperti Ondel-ondel, sebagai warisan budaya indonesia, tidak hanya mengandung nilai-nilai estetika dan hiburan, tetapi juga memiliki nilai edukatif yang mendalam. Melalui museum Betawi yang ada di Setu Babakan, Masyarakat jadi bisa mengetahui nilai-nilai estetika, moral dan agama yang masih bisa dilestarikan. 

Sinergi antara masyarakat dan pemerintah untuk upaya pelestarian budaya Betawi melalui bantuan Museum Betawi di Setu Babakan sebagai warisan budaya Indonesia diharapkan dapat terus berlanjut dengan efektif, memberikan manfaat edukatif dan ekonomi bagi generasi saat ini maupun yang akan datang, serta mendukung pencapaian Visi Indonesia untuk berjuang melestarikan budaya Indonesia.

KESIMPULAN

Berdasarkan wawancara mendalam dan observasi yang kami lakukan mengenai minat masyarakat untuk mendatangi Museum Betawi yang ada di Setu Babakan, penelitian ini memberikan gambaran mengenai persentase masyarakat yang sadar dan berkemauan untuk mengetahui lebih dalam bentuk kebudayaan, kesenian, dan kuliner khas Betawi sebagai bentuk melestarikan budaya tradisional. Penelitian yang telah kami lakukan ditemukan bahwa masyarakat tepatnya generasi muda masih  setuju bahwa Museum Betawi di Setu Babakan ini membantu upaya pelestarian kebudayaan Betawi yang mulai meredup di kalangan masyarakat. Promosi yang dilakukan oleh pihak museum dan pemerintah dirasa maksimal dan membantu masyarakat tepatnya generasi muda untuk tertarik menghadiri Museum Betawi yang ada di Setu Babakan. Hal ini membuktikan bahwa implementasi dari pelestarian kebudayaan melalui Museum Betawi dinilai cukup efektif. Museum Betawi Sety babakan ini juga mengajak para senimanseniman lokal yang ternyata diisi oleh para generasi muda untuk menyalurkan hobi dan bakat mereka di panggung pementasan yang ada di Museum Betawi tersebut. Setelah dilakukannya kuesioner ini, didapatkan hasil berupa faktor-faktor seperti keingintahuan untuk mengenal kebudayaan dan kesenian Betawi masih ada dan menyajikan hiburan tersendiri untuk masyarakat. Oleh karena itu, Implementasi Museum Betawi di Setu Babakan sebagai sarana peningkatan pelestarian budaya Betawi merupakan hal yang efektif dan harus selalu mendapat dukungan agar budaya Betawi tidak semakin terkikis di era perkembangan Teknologi yang semakin luas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun