Pariwisata budaya adalah industri yang meningkatkan ekonomi lokal sambil mempertahankan budaya lokal. Indonesia memiliki rumah yang di sebut rumah Indonesia. Rumah Indonesia adalah tempat umum yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dan memperkenalkan beragam kebudayaan Indonesia (Falah et al., 2013). Oleh karena itu Setu Babakan juga merupakan salah satu Rumah Indonesia. Dengan statusnya sebagai perkampungan budaya, Setu Babakan sekarang menjadi destinasi wisata budaya yang membantu wisatawan mempelajari budaya Betawi. Wisata budaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mempertahankan warisan budaya.
 METODOLOGIÂ
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini, untuk memahami fenomena yang kompleks dan mendalam seperti persepsi, kondisi Museum Setu Babakan Jakarta, seperti kepadatan jumlah pengunjung, tata ruang, koleksi dan fasilitas yang tersedia. peneliti melakukan observasi dengan menggunakan pedoman observasi yang telah dibuat sebelumnya atau kelompok, sedangkan pendekatan deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas dan terukur mengenai fenomena tersebut. Sumber dari data penelitian ini adalah masyarakat yang mengunjungi Museum Setu Babakan, Jakarta dan pelajar di lingkungan Setu Babakan, Jakarta.Â
Data ini dikumpulkan melalui wawancara mendalam, dan observasi. Wawancara mendalam dan observasi digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa:Â
a. Wawancara Mendalam Data kualitatif dikumpulkan dari responden melalui wawancara mendalam. Kami melakukan wawancara dengan orang-orang yang mengunjungi Museum Setu Babakan Jakarta, pengunjung Setu Babakan, dan karyawan pengelola. Panduan wawancara yang telah disiapkan sebelumnya digunakan saat wawancara dilakukan.
 b. Observasi
 Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif. Melalui observasi ini kita dapat mengetahui kepadatan pengunjung pada Museum Betawi Setu Babakan. Dan bagaimana rentang usia pengunjung Museum Betawi Setu Babakan mendominasi.Â
Teknik analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengkaji data kualitatif yang di peroleh dari wawancara dan observasi. Analisis deskriptif kuantitatif menghitung frekuensi dan persentase dari data kuantitatif, sedangkan analisis kualitatif menemukan tema utama dari data.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. HasilÂ
Hasil Kuesioner PjBL Mengenai Pengukuran Skor Minat Generasi Muda Terhadap Budaya BetawiÂ