Mengonsumsi minuman beralkohol yang berlebihan bisa membuat berat badan bertambah, dan biasanya terlihat dibagian perut. Hal ini sudah dilakukan penelitian lewat studi pada tahun 2015 dan sudah disebarkan melalui jurnal Current Obesity Reports.
Kurang olahraga
Kegiatan olahraga pasti sudah diketahui oleh semua orang bahwa ini menyehatkan. Orang yang mengonsumsi makanan yang tinggi kalori dan tidak melakukan kegiatan olahraga atau melakukan pembakaran lemak pasti juga akan berpengaruh pada berat badan. Maka berat badan akan terus naik. Lemak yang berlebih dalam tubuh, terutama lemak yang terlihat berlebihan di bagian perut akan susah dihilangkan jika gaya hidup yang diterapkan adalah gaya hidup yang mageran, yang tidak aktif.
Stres
Stres yang dialami masih bisa diobati dengan hormon kortisol yang ada dalam tubuh. Hormon kortisol yang ada pada tubuh bertugas untuk membantu proses metabolisme dalam tubuh. Jika stres itu datang, maka akibatnya adalah hormon kortisol ini akan dilepaskan oleh tubuh.
Sudah menjadi hal yang biasa ketika orang mengalami stres berat pasti akan lari ke makanan. Ia pasti akan terus makan tanpa henti. Entah makan makanan berat ataupun snack. Hal ini menyebabkan kelebihan kalori yang terlihat pada bagian perut.
Gen
Memang dimana-mana gen ini memiliki pengaruh yang besar, seperti pada perilaku, proses metabolism, dan risiko mengalami obesitas. Sudah ada beberapa bukti bahwa memang faktor gen ini bisa menentukan bentuk tubuh. Perut buncit pun bisa disebabkan karena gen.Â
Pola tidur yang buruk
Jika kualitas tidur sangat buruk, maka bukan tidak mungkin lagi bisa menyebabkan berat badan meningkat terus menerus. Dan lagi lagi lemak yang dihasilkan akan terlihat pada bagian perut. Pola makan yang tidak sehat pun bisa juga disebabkan karena pola tidur yang buruk.
Secara tidak disadari jika pada malam hari sekitar pukul dua pagi belum juga tidur, pasti akan merasa lapar, dan akhirnya  makan. Ini lah yang disebut bahwa pola tidur yang buruk juga akan menyebabkan pola makan yang tidak sehat.