Mohon tunggu...
Maria Vernanda Anggita S
Maria Vernanda Anggita S Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Hallelluya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Agar Masker Sesuai dengan Fungsinya

5 Februari 2020   15:20 Diperbarui: 10 Februari 2020   16:33 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak asing lagi bukan dengan virus corona jenis baru? Virus corona jenis baru ini sudah mengguncangkan masyarakat sehingga masyarakat di dunia panik dan kemudian pada membeli masker untuk melindungi kesehatan tubuhnya. Sampai saat ini pun, obat ataupun vaksin untuk mengatasi virus corona jenis terbaru belum ada di manapun. Berbagai penelitian mengenai virus corona ini pun sedang dilakukan oleh beberapa ilmuwan untuk mencari tahu obat ataupun vaksin yang digunakan untuk menangkal virus corona jenis baru ini yang sudah mewabah di berbagai negara.

Dengan menjaga daya tahan tubuh dan juga biasakan memiliki perilaku hidup yang bersih dan sehat sudah menjadi peringatan dari dokter-dokter sebagai salah satu cara untuk mencegah terkenanya virus corona ataupun penyakit lainnya yang terbaik. Walaupun begitu, masih saja masyarakat di dunia ini dilanda rasa panik dan berbondong-bondong membeli masker. Sampai akhirnya, telah dikabarkan bahwa persediaan masker di dunia sudah mulai menipis.

Masker ini biasa digunakan untuk orang-orang yang sedang sakit, terjadi alergi, atau ketika polusi disekitarmu lagi memburuk. Namun, saat ini banyak orang yang menggunakan masker walaupun tidak sedang terkena penyakit, alergi, ataupun adanya polusi. Hal ini terjadi karena adanya virus corona. Dilansir dari CNNIndonesia.com.

"Saya bekerja di hotel di mana banyak tamu dari China," ucap pegawai hotel di Tokyo, Hasumi Tsuchida. Dilansir dari AP.

Orang tua murid yang ada di sekolah-sekolah di Korea Selatan sudah dianjurkan untuk memberikan perlindungan pada masing-masing anaknya dengan menggunakan masker dan juga hand sanitizer. Selain di Korea Selatan, Perdana Menteri Su Tseng-chang yang ada di Taiwan ini mengatakan bahwa pemerintah telah memberikan sebanyak 23 juta masker dan akan memproduksi masker lebih banyak lagi menjadi sebanyak 4 juta masker per hari.

"Kami sekarang bekerja 24 jam, dua shift sehari, 12 shift. Kami mengeksploitasi pekerja, tapi para pekerja mengerti," kata presiden perusahaan masker, Liao Huolin.

Untuk saat ini sudah banyak orang yang menggunakan masker untuk menghindari segala penyakit, termasuk menghindari terkenanya virus corona jenis baru, apakah pemakaian masker ini sudah dianggap efektif?

Untuk informasi bahwa ukuran dari bentuk virus ini sangat kecil. Saking kecilnya, virus ini bisa diperkirakan menembus masker, bahkan masker medis sekaligus. Tidak semuanya tersebar di udara secara langsung ataupun dalam waktu yang bersamaan, hal ini adalah komentar dari Mark Denison yang berasal dari Vanderbilt University Medical Center.

Sudah diinformasikan bahwa virus corona jenis baru ini menularkan virusnya melalui percikan-percikan air liur, atau ketika bersin, batuk biasa yang kemudian disebut dengan droplet ini. Oleh sebab itu, virus corona ini bisa menular dan menyebar dari manusia ke manusia. Jika droplet orang yang terinfeksi virus itu jatuh ke suatu benda yang kemudian tidak sengaja tersentuh oleh orang yang sehat, maka bukan tidak mungkin lagi jika virus itu akan menular.

Bukan berarti virus itu menular melalui pori-pori pada tangan. Takutnya, ketika tangan ini menyentuh droplet penderita virus itu, dan kemudian tanpa disadari tangan ini menyentuh mata, hidung, mulut, bukan tidak mungkin lagi virus akan menular.

Nah, penggunaan masker ini memang virus masih bisa menembusnya, namun ketika seseorang menggunakan masker maka akan kemungkinan kecil tangan yang menyentuh droplet ini tidak akan menyentuh bagian hidung maupun mulut.

Virus, kuman ataupun bakteri akan memanfaatkan tangan menjadi alat pengantar untuk proses penularan. Karna gerakan tangan yang menyentuh mata, hidung, mulut terkadang masih belum disadari. Namun, memang belum ada orang yang meneliti ataupun melakukan riset yang membandingkan bagaimana sekelompok orang yang memakai masker dengan orang yang tidak memakai masker.

Memang menggunakan masker akan membantu dalam mencegah penularan virus, baketri maupun kuman. Tetapi masih ada hal yang terbaik adalah dengan mencuci tangan dengan rutin menggunakan air mengalir dan sabun. Virus corona pun bisa dihindari dengan rutinnya mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Selain menggunakan air mengalir dan sabun, bisa juga menggunakan hand sanitizer yang memang ada alkoholnya.

Namun, masker ini belum direkomendasikan oleh CDC atau Centers for Disease Control and Prevention AS untuk digunakan oleh masyarakat umum. Memang masker ini hanya direkomendasikan untuk dipakai oleh orang yang sedang melakukan penelitian, perawat pasien, ataupun memang sudah ada buktinya bahwa orang tersebut sudah terinfeksi virus atau jika memang ada anggota keluarganya yang terinfeksi juga.

Tidak hanya itu, pegawai yang ada di pesawat pun juga wajib memberikan masker kepada penumpang pesawat yang masih sakit. Bahkan, perlindungan yang dilakukan oleh perawat pasien yang terkena virus corona pun harus ditambah. Selain masker, mereka juga menggunakan kacamata besar atau goggle atau yang digunakan untuk pelindung muka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun