Mohon tunggu...
Anggita Muslihani
Anggita Muslihani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswi aktif di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin sejak tahun 2021 lalu dengan jurusan S1 Perbankan Syariah. Saya memiliki hobi memasak, jalan-jalan, dan kulineran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dahsat (Dapur Sehat Atasi Stunting) untuk Mengurangi Resiko Stunting di Desa Rampa Kotabaru

4 September 2024   14:58 Diperbarui: 4 September 2024   15:00 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otak-otak dari ikan tenggiri/dok. pri

Kebersihan dan Keamanan Makanan: Kebersihan dalam penyimpanan dan pengolahan makanan harus menjadi prioritas di dapur sehat. Mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan, mencuci bahan makanan dengan bersih, serta memastikan alat-alat masak dan makan dalam kondisi higienis adalah langkah-langkah penting untuk mencegah infeksi yang dapat memperburuk kondisi kesehatan anak.

  • Edukasi dan Keterlibatan Keluarga: Selain menyediakan makanan yang sehat, edukasi kepada anggota keluarga tentang pentingnya gizi seimbang sangatlah penting. Ibu, sebagai pengelola utama dapur, harus memahami bagaimana memilih dan mengolah makanan yang bergizi. Keterlibatan seluruh anggota keluarga dalam merencanakan dan menyiapkan makanan juga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat.

  • Pembagian makanan Dahsat/dok. pri
    Pembagian makanan Dahsat/dok. pri
    Cara agar pengimplementasikan dapur sehat secara luas, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat. Program penyuluhan tentang gizi seimbang, pelatihan keterampilan memasak yang sehat, serta akses yang lebih baik terhadap bahan pangan bergizi perlu diperkuat.

    Pemerintah dapat mendukung dengan menyediakan subsidi atau bantuan bahan makanan sehat untuk keluarga kurang mampu, serta meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan pemantauan gizi anak. Selain itu, kampanye dan penyuluhan tentang pentingnya dapur sehat bisa dilakukan melalui media sosial, sekolah, dan posyandu.

    Foto Bersama ibu hamil, ibu menyusui dan balita/dok. pri
    Foto Bersama ibu hamil, ibu menyusui dan balita/dok. pri
    Pembagian makanan dari ibu ketua PKK & Penyuluh KB/dok. pri
    Pembagian makanan dari ibu ketua PKK & Penyuluh KB/dok. pri
    Dapur sehat adalah salah satu solusi efektif untuk mengatasi stunting di Indonesia. Dengan menyediakan makanan bergizi, menjaga kebersihan dalam pengolahan makanan, dan melibatkan seluruh anggota keluarga dalam penerapan pola makan sehat, kita dapat mencegah stunting dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Penerapan dapur sehat membutuhkan komitmen bersama dari keluarga dan dukungan dari pemerintah serta masyarakat untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. 

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun