Mohon tunggu...
Anggi Aulia Sitompul
Anggi Aulia Sitompul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berkarya melalui literasi

Sebaik-baik nya manusia adalah yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain. Semangat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Sistem Saraf Bayi di 3 Tahun Pertamanya

11 Mei 2022   09:11 Diperbarui: 11 Mei 2022   09:36 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kemampuan bayi diatas karena adanya perkembangan sistem saraf. sumber: artikelpandai.com

Sistem saraf manusia sebenarnya sudah mulai berkembang sejak sekitar 2 minggu setelah terjadinya pembuahan. Dimana embrio pada saat itu memiliki tiga lapisan yaitu epiblas, hipoblas dan amnion. 

Beberapa tahap perkembangan saraf pada manusia yaitu yang pertama masa pre natal ( masa sebelum kita lahir ke dunia, yaitu ketika ovum wanita dibuahi sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu itu. Umumnya, masa ini berlangsung sekitar 9 bulan)

Tahap selanjutnya yaitu tahap perkembangan di tahun pertama kelahiran. Sejak lahir hingga anak mencapai usia dua tahun adalah saat neuron dikorteks otak membentuk sebuah sinaps yang sangat banyak. 

Pada masa multiplikasi ini otak harus mendaptkan prioritas utama dalam hal pemenuhan zat-zat gizi sebagai bahan-bahan pembentukannya. Banyak hal yang terjadi dii batang otak yang mengontrol fungsi kelangsungan hidup sang bayi.

Otak bayi yang baru lahir hanya mencapai 60 % atau bahkan seperempat dari ukuran otak orang yang sudah dewasa. Dengan berat hanya mencapai sekitar 400 gram saja. Akan tetapi, ukuran dan berat otak bayi akan berkembang hingga berlipat ganda selama tahun pertama. 

Bayi yang baru lahir juga hanya memiliki sedikit sel saraf, akan tetapi seiring bertambahnya usia bayi maka sel-sel saraf akan terus meningkat. Selain itu, otak bayi juga hanya memiliki sedikit meilin yang membuat proses informasi dalam otak bayi masih dikategorikan lambat. 

Meilin adalah zat berlemak yang mengisolasi akson otak untuk membantu sinyal bergerak lebih cepat berada di dekat sumsum tulang belakang, area ini memiliki tanggung jawab terhadap fungsi-fungsi dasar seperti makan, bernafas dan pengendalian detak jantung anak. di tahun pertama kelahiran bayi, banyak sekali hal yang terjadi di otak kecil yang membantu menyeimbangkan serta mengkoordinasikan gerakan.

Pada bayi yang baru lahir, otak sudah terbagi menjadi 4 bagian yaitu otak besar, otak kecil, batang otak dan diensefalon. Nah, didalam otak bayi ini terdapat sekitar 100 milyar sel saraf yang terdiri dari 3 bagian utama. Tiga bagian utama itu adalah badan sel, dendrit, dan akson.

Badan sel adalah bagian dari neuron yang berisi nukleus dan organel lain yang umum pada sel hidup. Di dalam badan sel terdapat sebuah inti sel dan ujung-ujung badan sel yang menjulur. Nah fungsinya sebagai penghubung antar satu sel dengan sel yang lainnya hingga membentuk suatu jalinan yang kompleks. Dendrit adalah serabut pendek yang memiliki cabang-cabang. 

Fungsi dendrit yaitu untuk menerima dan mengantarkan rangsangan atau impuls ke badan sel saraf.  Akson memiliki bentuk memanjang yang dilindungi meilin.  akson dapat memperpanjang puluhan, ratusan, atau bahkan puluhan ribu kali dari diameter panjang soma dan biasanya menghantarkan impuls listrik dari badan sel neuron.

Saat anak menginjak usia sekitar 6 bulanan, sel-sel saraf bayi masih berkembang. Sel saraf ini bisa matang apabila akson sudah terbentuk dan ada pada setiap bagian tubuh. 

Setiap akson yang terbentuk akan diikuti oleh sinaps yang ikut terbentuk juga. Antara sel yang satu dengan yang lainnya saling berkomunikasi dengan otak sehingga nantinya anak akan mampu mengontrol semua gerakan yang terjadi pada tubuhnya. Penting kita ketahui, bahwasanya 

Di dalam otak tidak hanya terdapat sel saraf saja namun terdapat sel glia. Sel glia berfungsi untuk melindungi, memberi dukungan dan juga memberi makan kepada sistem saraf, dengan cara mengalirkan kebutuhan gizi yang dibutuhkan. Dengan demikian, proses tumbuh kembang sel saraf dapat berkembang dengan baik dan dapat menghantarkan sebuah pesan.

Di tahun kedua juga lebih banyak koneksi terbentuk dalam sistem limbik yang mengontrol emosi. Sehingga ikatan antara bayi dan pengasuh atau orang tuanya sendiri menjadi lebih kuat. Orang tua dapat membantu mereka belajar mengatur emosi secara perlahan.

Di tahun ketiga, perkembangan otak akan tumbuh 80 % dari orang dewasa dan 90% saat ia mulai menginjak taman kanak-kanak. Di usia tersebut, milyaran koneksi juga terbentuk antara sel-sel otak yang membuat otak bekerja dengan ketika anak tumbuh kembang. Sel-sel otak terhubung satu sama lain dengan cara yang lebih kompleks. 

Setiap area memiliki tanggung jawabnya masing-masing, namun setiap area tetap memiliki hubungan. Semuanya sama-sama berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan anak secara menyeluruh. Koneksi awal ini mengatur pondasi anak dalam keterampilan tingkat yang lebih tinggi di kemudian haarinya. 

Di usia 3 tahun, anak dapat belajar bergaul dengan orang lain karena sistem limbik terhubung dengan korteks serebral atau orak berpikir. Korteks serebral ini dapat membantu anak berbicara, menyimpan ingatannya, dan memperhatikan lebih lama. Mengajarinya membaca, mengajak berbicara dan menyanyikan lagu merupakan cara yang tepat dalam mendorong perkembangan berpikirnya.

Beberapa stimulus dapat membantu perkembangan sel saraf anak berkembang lebih baik. Pemberian stimulus ini juga harus sesuai dengan usianya. 

Di usia anak yang masih setahun ini, kita dapat memberikan berbagai stimulus yang mampu meransang indera mereka dan membantu mereka belajar dan berkembang. Apabila orang tua gagal dalam memberikan stimulasi sensorik yang memadai akan beresiko tinggi pada keterlambatan perkembangan dan kognitifnya. Beberapa stimulasi saraf bayi yaitu:

  • Stimulasi multisensori, karena apa yang bayi rasakan, lihat, dengar cium, dapat membantu keberadaan koneksi sinaptik dalam jangka panjang selama proses perkembangan otak. Stimulasi ini juga dapat meningkatkan perkembangan otak, membantu perkembangan kesehatan bayi. Stimulasi pada berbagai indera bayi mengirimkan sinyal ke otak yang mampu mendorong proses pembelajaran pada saraf.
  • Memberi anak akses terhadap benda-benda yang ada di sekitarnya, pastikan benda tersebut aman dan tidak membahayakan.

Bagaimana cara melakukan stimulasi dini disetiap tahapan perkembangan bayi?

Usia 0-3 bulan

Kita dapat memberikan stimulasi seperti bentuk pelukan, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, berbicara, membunyikan berbagai suara atau musik bergantian, menggantung dan menggerakkan benda berwarna terang, benda-benda berbunyi, menggulingkan bayi kekanan dan kekiri dan dirangsang untuk meraih dan memegang mainan.

Usia 3-6 bulan

Bermain petak umpet, bermain ciluk ba, melihat wajah anak dengan ibunya dicermin, merangsang untuk telungkup dan duduk.

Usia 6-9 bulan

Kita sudah mulai melatih dengan cara Panggil nama anak, ajak untuk bersalaman, tepuk tangan, membacakan dongeng, merangsang untuk duduk dan dilatih untuk berdiri sambil berpegangan.

Usia 9-12 bulan

Ajari anak untuk mengingat kata-kata sederhana dengan mengUlang-ulang untuk memanggil anggota keluarga seperti nama Ibu, Ayah, Kakak, memasukkan mainan kedalam wadah, minum dari gelas langsung, menggelindingkan bola, dilatih berdiri dan berjalan dengan berpegangan.

Selain beberapa stimulasi tadi, lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan dan perkembangan saraf otak bayi. Oleh karena itu, tempatkan anak pada lingkungan yang baik.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun