Di suatu desa terpencil, di mana gemuruh
kota tak pernah menghampiri,
Anak-anak tumbuh dalam kesejukan alam,
di bawah langit yang biru.
Di sana, tak ada bangunan megah berdiri tinggi,
 Namun di setiap sudutnya,
ada nafas kehidupan yang merayap.
Mereka adalah pelajar
tanpa bangku dan tulisan di papan hitam,
Namun mereka tak pernah kekurangan hasrat untuk belajar.
 Dari mentari pagi hingga senja meredup,
Mereka menjelajahi dunia dengan mata dan hati yang terbuka.
Pendidikan di sini tak berdinding, tak memiliki aturan yang kaku,
Namun setiap langkah diambil dengan tekun dan penuh semangat.
Mereka belajar dari suara angin yang berbisik di hamparan sawah,
 Dan dari riak air yang mengalir di sungai kecil yang meliuk-liuk.
Meski jarak memisahkan mereka dari pusat pengetahuan,
Namun semangat mereka tetap menyala, tak pernah pudar.
Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang membangun masa depan,
 Di negeri terpencil yang menjadi tempat mereka mengukir ilmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H