Mohon tunggu...
Anggi Saeful Majid
Anggi Saeful Majid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa administrasi publik di universitas islam negeri sunan gunung djati, yang mana saya merupakan salah satu mahasiswa yang memang hobi menulis. Saya berasal dari keluarga yang berlatar belakang petani, kehidupan yang sederhana telah membuat saya tumbuh menjadi orang yang selalu bersyukur disetiap keadaan. Adapun Moto hidup saya "Gebyarkan minatmu, tekuni hobimu dan jangan lupakan kewajibanmu".

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menuju Pertanian Berkelanjutan: Meningkatkan Desa Digital untuk Masa Depan yang Lebih Hijau

20 Agustus 2023   14:23 Diperbarui: 20 Agustus 2023   16:51 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

POLICY RECOMENDATION

  • Infrastruktur Teknologi yang Kuat, peningkatan level desa digital menjadi level 4 memerlukan infrastruktur teknologi yang kuat. Pemerintah harus berfokus pada penyediaan koneksi internet yang cepat dan stabil di seluruh wilayah desa. Kebijakan ini dapat melibatkan investasi dalam pemasangan jaringan fiber optic dan penyediaan hotspot publik.
  • Untuk menjawab persoalan Desa Mekarmaju terkait lahan pertanian yang terbatas sehingga berpengaruh terhadap produktifitas hasl panen dan pemasaran online yang luas, peneliti merekomendasikan penerapan teknik pertanian vertikal. Pertanian ini merupakan metode di mana tanaman ditanam secara vertikal seperti pada dinding atau struktur bertingkat. Teknik ini biasanya berkaitan erat dengan sistem pertanian hidroponik dengan melibatkan penggunaan rak untuk menyediakan nutrisi dan air untuk tanaman. Namun, meskipun sistem hidroponik ini relatif lebih mahal dibanding pertanian konvensional, hidroponik memiliki keuntungan yang mampu mengimbangi biaya tersebut. Penggunaan sistem hidroponik mampu mengurangi penggunaan air hingga 9% dan penghematan pupuk karena nutrisis disediakan langsung tanpa melalui tanah terlebih dahulu. Waktu panen juga dapat dipersingkat karena tanaman mendapatkan nutrisi yang tepat sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dalam jangka panjang.
  • Membangun kelompok tani dengan kolaborasi antara petani muda dan petani usia rentan dalam rangka upaya penyerapan ilmu yang lebih merata. Petani muda dapat menjadi mentor dalam berbagi pengetahuan terkait teknologi pertanian pada petani usia rentan. Selain manfaat perkembangan teknologi, hal tersebut juga dapat meningkatkan dukungan antar generasi dalam sektor pertanian (Program Petani Milenial).
  • Teknologi Pertanian berkelanjutan atau disebut dengan Climate Smart Agriculture  (CSA) yang merupakan pendekatan pertanian yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim. Baru-baru ini, iklim ekstreme terjadi dan otomatis berdampak pada panen yang seringkali mengalami kegagalan. Sama halnya dengan sistem pertanian berbasis teknologi lainnya, CSA relatif mahal dibandingkan pertanian konvensional. Namun demikian, hal ini diupayakan dengan membangun jaringan yang telah dijelaskan pada poin kedua. Pendekatan pertanian ini juga memiliki dampak jangka panjang yang sangat signifikan yaitu efisiensi penggunaan sumber daya, produktivitas, tinggi dan tentunya ketahanan terhadap perubahan iklim.

  • Peningkatan kesadaran sangat penting dalam merealisasikan rekomendasi pada poin-poin sebelumnya. Desa Mekarmaju perlu melakukan sosialisasi atau kampanye dalam rangka menyuarakan pentingnya transisi sektor pertanian berbasis teknologi dan berkelanjutan. Sosialisasi dapat dilakukan dengan pemaparan manfaat teknologi pertanian sehingga petani merasa bahwa transisi ini akan menjadi keuntungan bagi dirinya. 
  • Kebijakan harus mencakup mekanisme monitoring dan evaluasi yang terus-menerus untuk mengukur kemajuan dalam meningkatkan level desa digital dan partisipasi dalam sayembara. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk penyesuaian kebijakan lebih lanjut.

LEMBAGA TERKAIT 

(Windi Wulandari, 2023)
(Windi Wulandari, 2023)

REFERENSI

Andhika, L. R. (2017). PERBANDINGAN KONSEP TATA KELOLA PEMERINTAH: SOUND GOVERNANCE, DYNAMIC GOVERNANCE, DAN OPEN GOVERNMENT. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Publik, 8(2), 87--102. https://doi.org/10.22212/jekp.v8i2.867

CRESWELL, J. W. (2013). Research Desing Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mixed. Pustaka Pelajar.

Desa Digital. (2022). Hasil Sayembara Desa Digital. Desadigital.Jabarprov.Go.Id. https://desadigital.jabarprov.go.id/sayembara

East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DCI). (2022). Menuju Era Keemasan Digital Indonesia: Pemetaan Daya Saing Digital 34 Provinsi dan 25 Kota di Indonesia. 314.

Fauzi, L. M., & Iryana, A. B. (2017). Strategi Dynamic Governance Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Statistical Field Theor, 53(9), 1689--1699.

Garden, P. H. (2016). Habibie Garden. Habibie Garden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun