Mohon tunggu...
anggirizkys_
anggirizkys_ Mohon Tunggu... Freelancer - Si Introvert yang pandai merangkai kata dalam sebuah tulisan

Tulisan adalah kata-kata yang dirangkai dengan menggunakan akal dan perasaan yang melebur menjadi satu dan berubah menjadi sebuah tulisan yang dapat kamu baca. Tetapi, tulisan bukan hanya sekedar kata yang ditulis tanpa ada sebuah makna yang tersirat didalamnya. Tulisanku adalah isi hatiku yang ingin aku sampaikan, mungkin aku tidak sehebat kamu dalam menyampaikan sesuatu. Dari tulisan aku bisa mengungkapkan apa yang ingin aku katakan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lukaku untuk Melihat Senyumanmu

16 Juni 2020   10:12 Diperbarui: 16 Juni 2020   10:18 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering sekali terluka karena ulahku sendiri 

Bagaikan api yang membakar lilin, menerangi namun membakar diri sendiri 

Membunuh diri sendiri karena terlalu percaya diri ataukah tidak ada yang memahami isi hati 

Setiap malam ku selalu menangisi sesuatu yang tidak ku mengerti 

Semakin ku memaksakan diri agar selalu terlihat bahagia untuk menutupi rasa perih dihati 

Semakin ku paksa semakin besar luka dan semakin sakit terasa

Luka yang kurasa bukan sepenuhnya salah mereka 

Hanya saja aku terlalu yakin dan percaya 

Percaya bahwa semua orang yang pernah kutemui dapat memahami segala rasa yang ku punya 

Mencoba membuat semuanya bahagia walau aku sedang terluka 

Mengiyakan keinginan orang lain bukan karena keinginan kusendiri 

Mengikuti apa yang mereka mau agar melihat senyuman-senyuman dipipi 

Ternyata tak sepenuhnya bisa aku lakukan, semuanya omong kosong dimata mereka 

Keterbatasanku ialah tidak bisa lagi untuk berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja

Aku sudah terlalu lelah untuk menangisi luka karena ingin kebahagian mereka 

Bukannya aku ingin menyerah tapi semuanya sudah melampaui batasnya 

Manusia biasa sepertiku tidak mempunyai kekuatan lebih untuk menghadapi semuanya 

Sekarang aku hanya bisa diam saja dan menghapus segala rasa sakit yang ku rasa 

Berbicara tak lagi didengarkan semuanya, mencari pembenaran pun tidak bisa 

Bukannya ku tidak ingin bertahan, tapi apalah dayaku jika aku sudah berada di batasnya 

Dendam ??? Tidak pernah ingin aku lakukan, aku hanya ingin melihatmu bahagia

Kau pun telah menjauh dariku, pergi tanpa meninggalkan sepenggal kata 

Setiap malam datang, aku menangis disudut kamarku  karena memikirkan alasan mengapa kamu pergi dan apa yang sudah aku lakukan padamu 

Aku semakin gila karena memikirkan kesalahan yang sudah aku lakukan hingga kamu pergi menjauh dariku 

Mungkin, jika aku pergi kau akan lebih bahagia dan aku pun mengalah bukan karena inginku hanya saja ini semua masalah waktu

Waktu yang aku menentukan nanti apakah kita akan seperti dahulu lagi ataukah kembali menjadi orang asing seperti saat itu 

Karena, kebahagianmu hal utama untukku walau aku harus terluka untuk itu 

Sering sekali kita terluka karena ulah kita sendiri. Terlalu percaya ataukah kita yang terlalu membawa perasaan atas apa yang orang lain lakukan terhadap kita. Kita yakin bahwa mereka bisa menjadi apa yang kita mau dan nyatanya keyakinan kita melukai kita sendiri ketika kita tau bahwa mereka tidak bisa menjadi apa yang kita mau. Menginginkan mereka sempurna untuk kita dan kita tau bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Akan ada saja kecatatan yang mereka miliki. Kita tau Sang Penciptalah yang memiliki kata "Sempurna". Kesempurnaan yang kita cari didalam diri manusia tidak akan pernah kita jumpai 

Semua yang kita lakukan akhirnya melukai kita sendiri. Kita beranggapan bahwa mereka tak pantas untuk menjadi teman atau orang yang spesial dihidup kita. Dan kita pun menghadirkan selisih paham antara satu dengan yang lainnya. Menyebabkan kita semakin menutup diri terhadap orang lain. Sepenuhnya bukan kesalahan mereka hanya saja kita yang terlalu berlebihan menentukan standar 

Jangan salahkan orang lain jika kamu terluka. Ini semua kesalahanmu sendiri karena kamu terlalu yakin bahwa mereka mampu mengikuti apa inginmu. Ketika, mereka tak mampu melakukan apa yang kamu mau lantas membuatmu seolah-olah terluka dan menjauhi dirinya.

Mari turunkan ego dan standarsasi mu tentang manusia. Bukan inginnya mereka untuk tak mengikuti kemauanmu. Hanya saja terkadang keterbatasan yang mereka miliki mampu membuat mereka tak dapat menuruti keinginanmu. Maafkanlah mereka, sepenuhnya bukan salah mereka. Terkadang waktu yang membelenggu dan sesuatu yang tidak dapat mereka kendalikan sendiri membuat semuanya terjadi 

Jangan jadi lilin lagi ya :') 

Jadilah kertas yang selalu menyimpan semua coretan - coretan menyakitkan dan indah ada disana 

Jangan membakar dirimu lagi demi membuat orang lain bahagia 

Semua orang tentu memiliki kesalahan dan terkadang kesalahan yang mereka ukir tanpa mereka sadari dan tanpa keinginan mereka

Maafkanlah, dan aku pun meminta maaf jika aku pernah menyakitimu tanpa aku sadari perbuatanku telah menghadirkan luka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun