Mohon tunggu...
anggi raysa
anggi raysa Mohon Tunggu... Mahasiswa - semoga suka

selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Proses Perkembangan Anak Siswa SD

14 Januari 2022   07:50 Diperbarui: 14 Januari 2022   07:56 3961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain kemampuan di atas, anak usia 8 tahun juga telah mampu berkomunikasi dengan orang dewasa secara baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Ardini (2012), yang menyatakan bahwa anak usia 8 tahun sudah mampu untuk berkomunikasi secara lancer dengan orang dewasa.

Anak usia SD (6-12 tahun) disebut sebagai masa anak-anak (middle childhood). Pada masa inilah anak- anak disebut sedang berada di usia matang untuk belajar. 

Hal ini karena, anak-anak usia ini memilki keinginan untuk menguasai kecakapan-kecapakapan baru yang diberikan oleh guru di sekolah. Hal ini sebagai salah satu tanda permulaan periode sekolah. Periode sekolah ditandai dengan anak tidak lagi bersikap egosentris terhadap keluarga, melainkan akan timbul sikap objektif dan empiris. 

Jadi dapat disimpilkan bahwa telah terbentuk sikap intelektualitas pada anak usia 6-12 tahun. Lara Fridani (2009), menyatakan bahwa masa usia sekolah sering disebut sebagai masa intelektual atau dikenal dengan masa keserasian sekolah. Pada masa-masa ini, anak telah mampu menggunakan dua indra secara bersamaan, seperti menjadi pendengar yang baik sekaligus  melakukan proses yang didengar. 

Anak juga telah mampu memahami makna tersirat dari setiap pesan yang disampaikan. Pada fase ini anak juga telah mampu memahami kosa kata yang bersifat sarkasme serta. Pada usia ini anak juga telah mampu memahami berbagai bentuk dan pola gaya bahasa yang disesuaikan dengan lingkungannya.

Pemahaman tentang anak adalah suatu awal keberhasilan dalam pendidikan. Dunia anak merupakan dunia bermain, dimana saat mereka bermain anak-anak akan menyerap segala sesuatu yang terjadi di lingkungannya. 

Maslichatoen mengungkapkan bahwa "bermain adalah tuntutan dan kebutuhan yang esensial bagi anak Usia Sekolah Dasar, melalui kegiatan bermain, anak akan dapat mencapai tujuan berupa kebutuhan dan tuntutan perkembangan dimensi dari kreativitas, motorik, bahasa, emosi, sosial, kognitif, nilai dan sikap hidup".

Kemudian fase perkembangan anak akan sesuai dengan tugas perkembangan anak. Oleh karenanya, guru sebagai salah satu penggerak pendidikan harus mampu menjadi fasilisator agar perkembangan anak SD padat sepenuhnya terpenuhi dan mampu memberikan inovasi dalam  pembelajaran agar terus berkembang dari masa ke masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun