"Kalian kalau masuk (hotel) mungkin kalian diusir karena tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian, ya, tampang-tampang orang Boyolali," ujar sang calon presiden yang sekarang akhirnya lebih milih jadi pembantu presiden.
Meski dikelilingi humor, nyatanya Ganjar tak pernah kehilangan wibawa dan ketegasannya sebagai seorang pemimpin. Ia tak perlu melempar humor hinaan untuk menarik rasa hormat. Ia tak perlu memasang wajah sangar agar perintah-perintahnya dijalankan. Ia tak perlu bersikap jaim untuk disegani. Justru dengan apa adanya seperti yang kita kenal sekarang, makin menunjukkan otentikannya.
Tahu kan akibatnya jika kita ngeluarin joke yang tidak otentik? Apalagi sampai nyerang fisik. Hhhmmmm jangankan pacar, jabatan presiden pun bisa hilang jika lelucon kita wagu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H