Dalam drama dijelaskan bahwa gangguan bipolar memiliki dua fase, yaitu fase manik dan fase depresi. Fase manik adalah fase dimana penderita bipolar akan merasa sangat senang, memiliki energi yang berlebihan sehingga banyak berbicara, menjadi sangat mudah bergaul, dan tertarik akan seksual yang tidak biasa.
Sedangkan fase depresi adalah situasi dimana penderita akan merasa sangat terpuruk. Dan apabila gejalanya parah, akan menimbulkan halusinasi atau delusi.
2. Boderline Personality Disorder atau Kepribadian Ambang
Jae Hui sebagai pengidap kepribadian ambang dikisahkan pada episode 8. Kerpibadian ambang atau arti lainnya adalah mendewakan orang lain. Apabila permintaannya tidak diindahkan maka ia akan berubah mengancam orang tersebut. Selain itu juga memiliki reaksi emosi yang intens dan sulit dikontrol.
Kerpibadian ambang merupakan kondisi kronis dimana terdapat ketidakstabilan suasana hati dan perilaku. Pengidap gangguan ini juga kerap kesulitan dengan hubungan interpersonal, rentan melukai diri, sampai upaya bunuh diri.
Mereka menyakiti diri bukan untuk mati, tetapi hanya berteriak minta tolong. Selain itu, bisa juga karena menginginkan perhatian, bisa juga karena merasa dirinya manusia yang tidak berguna, sehingga mereka menghukum diri mereka sendiri.
3. Gangguan Kecemasan Sosial atau Fobia Sosial
Episode kedua mengisahkan seorang bernama Kim Sung Sik yang mengidap gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial. Dalam drama dijelaskan bahwa gejala pertama dari gangguan kecemasan adalah kekhawatiran, terlalu mengkhawatirkan hal-hal kecil.
Dengan kekhawatirkannya secara terus menerus tersebut akan mengakibatkan ketegangan. Dan ketegangan tersebut berakhir dengan menyebabkan sakit kepala, nyeri dada, dan gangguan pencernaan.
Cerita bermula saat Kim Sung Sik mendapatkan tekanan dalam pekerjaan oleh atasannya. Ia juga mengidap gejala obsesif kompulsif yang sehubungan dengan toilet sebab dalam pekerjaannya, ia dilarang untuk ke toilet.Â
Apabila penderita gangguan kecemasan sosial terus mengalami penyiksaan, maka pasien bisa mencapai batas psikologisnya.
Gangguan kecemasan sosial membuat penderitanya sulit untuk hidup di dalam masyarakat, seperti takut dan menghindari berinteraksi dengan orang lain. Selain itu juga akan terus merasa diawasi oleh orang asing, takut dikritik dan dihakimi oleh orang lain.