Mohon tunggu...
Anggi Hafiz Al Hakam
Anggi Hafiz Al Hakam Mohon Tunggu... Pustakawan - Eksisto Ergo Sum

Saya membaca maka saya menulis | literature enthusiast | Bee Gees | selendangwarna.blogspot.com |

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Yukiguni dan Ingatan yang Tidak Seragam

16 April 2010   19:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:45 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hadiah Nobel Sastra

Perdebatan mengenai ketentuan dalam penilaian karya-karya sastra masih mengemuka ketika Yukiguni ditetapkan sebagai pemenang. Seringkali, terjadi batasan dalam hal “continental literatures” atau karya-karya sastra dari belahan benua dan negara tertentu sehingga menghilangkan karakter “The Literature of The Whole World”. Bagaimanapun, bila hal itu sampai terjadi maka dikhawatirkan Hadiah Nobel Sastra akan dipolitisasi untuk kepentingan-kepentingan tertentu saja.

Dari sisi linguistik, yang menjadi satu kriteria penilaian Nobel Prize for Literature, Snow Country yang judul aslinya ini Yukiguni memang layak mendapat tempat kehormatan. Hadiah Nobel Sastra tahun 1968 yang diberikan pada Yasunari Kawabata menggambarkan pengecualian dalam beberapa kesulitan atau hambatan untuk melakukan penilaian terhadap karya sastra yang berbahasa Non-Eropa. Perlu 7 tahun dan empat orang ahli linguistik internasional untuk melakukan penilaian terhadap Yukiguni. Demi untuk mencapai “a global distribution” hal itu perlu dilakukan pada ukuran-ukuran yang memperkuat kompetensi dalam penilaian sastra secara internasional.

Sekedar Bacaan

"Aku Ini Binatang Jalang”, Chairil Anwar, Gramedia Pustaka Utama, 2005
“Aku Kesepian Sayang, Datanglah Menjelang Kematian”, Seno Gumira Ajidarma, Gramedia Pustaka Utama, 2004
“Linguae”, Seno Gumira Ajidarma, Gramedia Pustaka Utama, 2007
“Snow Country”, Yasunari Kawabata, Gagasmedia, 2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun