"Selamatkan kota dari epidemi penyakit yang ditimbulkan oleh sampah-sampah itu," teriak seorang pemuda.
"Tanpa Pak Sabar, kota ini seperti lautan sampah," ujar seorang wanita.
"Anda orang baik, kasihanilah kami," ujar warga yang lain.
Sabar bersitap dengan istrinya.
"Masih ada mie instan kan di dapur?"
"Masih satu dus."
"Beras?"
"Satu karung."
"Kulkas?"
"Sayuran buat tiga hari."
"Tutup telingamu, masak semua makanan yang ada, jangan buka pintu, biarkan saja mereka mau bilang apa, tidak usah ditanggapi."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!