Mohon tunggu...
Anggi Dian Anggraeni
Anggi Dian Anggraeni Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Negeri Surabaya

If you do good, you do good for yourself

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menelusuri Jejak Budi Darma Melalui Simposium Nasional

29 Oktober 2021   19:38 Diperbarui: 29 Oktober 2021   21:15 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Simposium Nasional Budi Darma. Sumber foto: UNESA

Lalu, motif pada karya-karya beliau memuat ide / keinginan yang ingin disampaikan dengan berbagai cara namun juga berkali-kali mengalami kegagalan. Sedangkan modifikasi dalam karya-karya beliau menunjukkan pengubahan cara-cara yang berkali-kali mengalami kegagalan untuk dapat menyampaikan dan melaksanakan niat yang berulangkali gagal disampaikan.

Dari karya-karya Budi Darma yang mengangkat persoalan-persoalan yang kerapkali terjadi pada kehidupan manusia sangatlah bermanfaat bagi para pembaca. Tujuannya untuk mendapatkan pelajaran dari kesimpulan yang diambil dari karya beliau karena sebagai manusia kita harus bisa belajar dari kejadian atau permasalahan-permasalahan yang terjadi sebelumnya. 

Oleh karena itu, kita dapat mengambil pembelajaran agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari cerita yang terdapat dalam karya-karya Budi Darma. Selain itu, karya-karya beliau bisa dilakukan / diaplikasikan saat kita ingin membuat karya sastra atau esai yang menarik dengan ciri khas yang menarik juga.

"Pak Budi Darma adalah salah satu sastrawan yang namanya cukup besar. Melalui simposium kemarin saya berharap akan mendapat banyak pelajaran dan pengetahuan dari hidup beliau di dunia sastra," ungkap Alfina Eka Pratiwi, salah satu peserta simposium.

Sementara itu, Ajeng Tialin Natasya, salah satu peserta juga mengungkapkan, "Saya ingin mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang lebih luas lagi mengenai sastra melalui karya-karya Prof. Budi Darma yang menyimpan banyak pembelajaran dan bermanfaat bagi banyak orang."

Pelajaran yang dapat kita petik dari Simposium Nasional ini adalah untuk menjadi seorang penulis sejati yang hebat kita harus memegang teguh prinsip yang kita punya. Meskipun banyak pertentangan dan perbedaan dengan yang lainnya, hal tersebut tidaklah menjadi sebuah masalah karena perbedaan itulah yang membuat kita terlihat unik. 

Selain itu dari informasi dan materi yang disampaikan oleh para narasumber dapat diambil pelajaran juga bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, karena dari kegagalan kita dapat menciptakan peluang-peluang baru lainnya asal kita mau untuk berusaha mengubah dan memperbaiki kegagalan-kegagalan tersebut.

Budi Darma adalah sosok yang sangat inspiratif. Tak heran karya-karyanya sangat diminati oleh semua orang. Karya-karya beliau sangat menakjubkan. Semoga jasa dan karya beliau menjadi inspirasi anak negeri. Selamat jalan Prof. Budi Darma.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun