Mohon tunggu...
Anggiar Rachman
Anggiar Rachman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Orang Kalimantan (Barat) yang kebetulan menumpang menimba ilmu di Malang.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Liga Sepakbola Indonesia: Permainan Hebat dengan Manajerial yang Masih Belum Baik Benar

17 Maret 2014   20:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:50 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merchandise.

Lagi, dalam segi marketing, saya yakin masyarakat dalam suatu region dimana region itu memiliki satu klub sepakbola yang lumayan eksis sekalipun dan dalam ruang lingkup fans sekalipun masih banyak yang tidak tertarik/tidak bisa membeli merchandise klub.

Merchandise adalah salah satu pemasukan vital sebuah klub sepakbola professional dan modern. Anda tentunya sudah mendengar berita bukan, tentang bagaimana pembelian transfer Cristiano Ronaldo yang jumlah nominalnya lebih dari Satu Triliun bisa ditebus dengan uang hasil dari penjualan jerseynya (tolong koreksi jika salah).

Ini, sekali lagi ditujang dengan fasilitas, bisa dengan store, dan bisa dengan online - sekali lagi, penggunaan website berperan, apa lagi akhir-akhir ini jual beli lewat website sangat sering kita dengar karena mulai trend.

Kerjasama sponsorship long-term (jangka panjang).

Adakah yang menghitung berapa banyak klub Indonesia yang punya sponsor "wah" didada jersey mereka? Beberapa? - Ya, memang cuma beberapa klub yang memiliki sponsor yang seperti ini.

Tentunya seperti yang banyak orang ketahui, sponsor yang biasanya 'nangkring' di dada sebuah jersey klub sepakbola mempunya nilai jual paling tinggi.

Sebenarnya bagi klub yang sudah punya reputasi tidaklah sulit menggaet sponsor dalam jangka waktu yang panjang, namun kenapa banyak klub yang tidak bisa melakukannya? (Dalam waktu yang panjang seperti AON/AIG di Manchester United, Panasonic di Gamba Osaka, Bentoel di Arema Indonesia (era pra-neo-ISL)

Masih lemahkah nilai jual suatu klub sepakbola dimata para pengusaha? Masih lemahkan cara manajemen klub utk meyakinkan pihak pengusaha utk memberikan capital kepada mereka? Kenapa?

Tentunya pertanyaannya kembali kepada Manajemen masing-masing, dan kelihaian mereka dalam menggaet sponsor demi klub dimana tempat mereka bekerja.

Saya yakin beberapa hal yang saya bahas ini kemungkinan besar berperan penting dalam pembangunan sebuah klub, satu klub sekarang tidak hanya sebagai wadah pesepakbola utk mencari kerja, melainkan juga lambang prestise, dan kebanggaan suatu daerah, DAN menjadi roda bisnis yang berperan penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun