Mohon tunggu...
Anggi Anggraeni
Anggi Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Belajar Sosial Albert Bandura

17 Januari 2025   21:53 Diperbarui: 17 Januari 2025   21:53 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

~Teori Belajar Sosial Albert Bandura

Albert Bandura adalah seorang psikolog asal Kanada yang dikenal sebagai salah satu tokoh utama dalam psikologi sosial dan perkembangan. Teori belajar sosialnya memberikan pandangan mendalam tentang bagaimana manusia belajar melalui pengamatan, imitasi, dan interaksi dengan lingkungannya. Teori ini sangat berpengaruh dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, psikologi perkembangan, dan psikologi klinis.

~Konsep Dasar Teori Belajar Sosial

Teori belajar sosial Bandura menekankan bahwa manusia tidak hanya belajar melalui pengalaman langsung, seperti yang diajukan dalam teori behaviorisme, tetapi juga melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain. Proses belajar ini disebut sebagai pembelajaran observasional. Menurut Bandura, ada empat elemen utama dalam proses pembelajaran ini:


1. Atensi (Attention):

Agar seseorang dapat belajar dari orang lain, mereka harus memberikan perhatian penuh terhadap model atau perilaku yang diamati. Faktor yang memengaruhi atensi meliputi karakteristik model, relevansi perilaku, dan kondisi pengamat. Misalnya, orang lebih cenderung meniru perilaku model yang dianggap memiliki status tinggi atau relevan dengan kebutuhan mereka.


2. Retensi (Retention):

Informasi tentang perilaku yang diamati harus disimpan dalam memori agar dapat digunakan di kemudian hari. Proses ini melibatkan penyimpanan visual dan verbal, seperti mengingat langkah-langkah tertentu dalam melakukan suatu tugas.


3. Reproduksi (Reproduction):

Setelah mengamati dan menyimpan informasi, seseorang harus memiliki kemampuan untuk mereproduksi atau meniru perilaku tersebut. Proses ini melibatkan keterampilan fisik dan kognitif. Jika individu tidak memiliki kemampuan tertentu, mereka mungkin memerlukan latihan tambahan.


4. Motivasi (Motivation):

Motivasi adalah faktor penting yang menentukan apakah seseorang akan benar-benar meniru perilaku yang diamati. 

~Bandura mengidentifikasi tiga jenis motivasi utama:


~Penguatan eksternal: Mengamati bahwa perilaku tertentu menghasilkan penghargaan atau hukuman.

~Penguatan vicarious: Melihat orang lain mendapatkan penghargaan atau hukuman atas perilaku mereka.

~Penguatan diri: Rasa puas atau bangga karena berhasil meniru perilaku tertentu.

~Konsep Modeling dalam Teori Belajar Sosial

Bandura menekankan pentingnya modeling dalam proses pembelajaran. Modeling adalah proses di mana individu belajar melalui pengamatan dan imitasi terhadap perilaku orang lain. Ada tiga jenis modeling:


1. Model langsung: Mengamati perilaku orang lain secara langsung, seperti guru atau teman.


2. Model simbolis: Mengamati perilaku dari media seperti televisi, buku, atau internet.


3. Instruksi verbal: Mendapatkan panduan perilaku melalui penjelasan verbal tanpa pengamatan langsung.


~Prosedur eksperimen ini melibatkan tiga kelompok anak:


1. Kelompok pertama melihat model dewasa yang menunjukkan perilaku agresif terhadap boneka Bobo, seperti memukul atau melempar boneka tersebut.


2. Kelompok kedua melihat model dewasa yang menunjukkan perilaku tidak agresif terhadap boneka.


3. Kelompok ketiga tidak melihat model apa pun (kelompok kontrol).

~Peran Self-Efficacy dalam Teori Belajar Sosial

Bandura juga memperkenalkan konsep self-efficacy, yaitu keyakinan individu terhadap kemampuan mereka untuk berhasil melakukan suatu tugas atau mencapai tujuan tertentu. Self-efficacy memiliki pengaruh besar terhadap motivasi, kinerja, dan keberhasilan seseorang.


~Ada empat sumber utama self-efficacy:

1. Pengalaman langsung (mastery experience): Keberhasilan dalam tugas sebelumnya meningkatkan keyakinan diri.


2. Pengalaman vicarious: Melihat orang lain yang berhasil melakukan tugas serupa dapat meningkatkan keyakinan diri.

3. Persuasi verbal: Dorongan atau motivasi verbal dari orang lain, seperti guru atau teman.

4. Respon fisiologis dan emosional: Mengelola stres atau emosi negatif dapat meningkatkan self-efficacy.

Teori belajar sosial memiliki berbagai aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari, termasuk:


1. Pendidikan:

Guru dapat menjadi model yang baik bagi siswa, menunjukkan perilaku positif seperti etos kerja atau rasa hormat. Penggunaan media pendidikan juga dapat membantu siswa belajar melalui modeling simbolis.

2. Keluarga:

Orang tua adalah model utama bagi anak-anak mereka. Cara orang tua berbicara, bertindak, dan menyelesaikan masalah akan diamati dan ditiru oleh anak-anak.

3. Media dan Sosialisasi:

Media massa, seperti televisi dan media sosial, memainkan peran besar dalam membentuk perilaku manusia. Bandura memperingatkan bahwa paparan terhadap perilaku negatif, seperti kekerasan, dapat menyebabkan peniruan perilaku serupa.

4. Psikologi Klinis:

Teori ini digunakan dalam terapi untuk membantu individu belajar keterampilan baru, mengatasi fobia, atau meningkatkan self-efficacy.

5. Lingkungan Kerja:

Pemimpin dan manajer dapat menjadi model perilaku yang diinginkan bagi karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan positif.

~Meskipun teori ini sangat berpengaruh, ada beberapa kritik yang diajukan:

1. Kurangnya fokus pada perbedaan individu: Tidak semua orang akan meniru perilaku yang sama meskipun mengamati model yang sama. Faktor internal seperti kepribadian kurang ditekankan.

2. Simplifikasi proses belajar: Beberapa kritikus berpendapat bahwa teori ini terlalu menyederhanakan proses belajar manusia yang kompleks.

3. Keterbatasan eksperimen: Eksperimen Bandura sering dilakukan dalam kondisi laboratorium yang terkontrol, sehingga hasilnya mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan situasi dunia nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun