Mohon tunggu...
Anggi Anggraeni
Anggi Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Sosial Emosional

16 Oktober 2024   15:54 Diperbarui: 16 Oktober 2024   16:24 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan sosial emosional adalah proses di mana individu belajar memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi mereka, serta membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Pada anak-anak, perkembangan ini penting karena membentuk dasar bagi kesejahteraan emosional dan sosial di masa dewasa.

Perkembangan sosial emosional adalah proses belajar anak untuk memahami situasi dan emosi, serta berinteraksi dengan orang lain. Perkembangan ini terjadi sejak lahir, tetapi paling pesat pada lima tahun pertama kehidupan. 

 

Perkembangan sosial emosional anak penting karena memengaruhi: Kepercayaan diri, Empati, Kemampuan mengembangkan pertemanan, Nilai bagi orang sekitarnya.

Perkembangan sosial emosional adalah proses di mana individu belajar memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi mereka, serta membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Pada anak-anak, perkembangan ini penting karena membentuk dasar bagi kesejahteraan emosional dan sosial di masa dewasa.

Perkembangan sosial emosional adalah proses di mana individu belajar memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi mereka, serta membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Pada anak-anak, perkembangan ini penting karena membentuk dasar bagi kesejahteraan emosional dan sosial di masa dewasa. Proses ini mencakup beberapa aspek, seperti:

1. Pengendalian Emosi: Anak belajar mengenali dan mengendalikan perasaan seperti marah, sedih, atau bahagia. Ini penting agar mereka bisa merespons situasi dengan cara yang tepat.

2. Empati dan Kepedulian: Anak mulai memahami perasaan orang lain, yang memungkinkan mereka untuk bersikap peduli, berbagi, dan membantu orang lain.

3. Kemampuan Bersosialisasi: Anak belajar berinteraksi dengan orang lain, seperti berbagi, bekerja sama, dan menghargai perbedaan dalam kelompok.

4. Kesadaran Diri: Anak belajar mengenali diri mereka sendiri, memahami kekuatan dan kelemahan, serta mulai membangun konsep diri yang sehat.

5. Keterampilan Mengatasi Masalah: Anak-anak diajarkan cara menghadapi konflik, memecahkan masalah, dan menemukan cara efektif untuk mengatasi tantangan sosial.

Perkembangan ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan, interaksi dengan orang dewasa (seperti orang tua dan guru), serta hubungan dengan teman sebaya. Dukungan dari lingkungan yang positif akan membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang baik, yang pada akhirnya berperan penting dalam suksesnya hubungan sosial dan emosional di masa depan.

Perkembangan sosial emosional anak penting karena memengaruhi: Kepercayaan diri, Empati, Kemampuan mengembangkan pertemanan, Nilai bagi orang sekitarnya. 

 

Beberapa contoh perkembangan sosial emosional anak usia dini adalah: 

Mengalami, mengelola, dan mengekspresikan emosi 

Membangun relasi atau hubungan yang baik dengan orang lain

Beberapa kegiatan yang dapat membantu mengembangkan sosial emosional anak usia dini adalah:

Roleplay dengan teman sebaya

Bermain boneka

Doodling (corat-coret di kertas)

Ajarkan berbagi

Membacakan dongeng

Jadilah contoh buat si kecil

Perkenalkan si kecil dengan pengalaman baru

Adapun ciri-ciri penampilan emosi pada anak menurut Hurlock ditandai oleh intensitas yang tinggi, sering kali ditampilkan, bersifat sementara, cenderung mencerminkan individualitas, bervariasi seiring meningkatnya usia, dan dapat diketahui melalui gejala perilaku. Beberapa pola emosi yang dijelaskan Hurlock yang secara umum terdapat pada diri anak, yaitu:

1.Rasa Takut

Ketakutan berfokus pada bahaya dengan cara yang sama seperti kita takut pada kegelapan dan imajinatif yang terkait dengan kegelapan, kematian atau cedera, kilat guntur, dan karakter seram yang ditemukan di dalamnya seperti buku dongeng, film, televisi, kartun.

Dan anak-anak memiliki sedikit kesempatan untuk beradaptasi dengan situasi. tapi bersama perkembangan mental dan bertambahnya usia anak, mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

2.Rasa Marah

Pada dasarnya kemarahan seseorang dapat disebabkan oleh berbagai rintangan, Misalnya, hambatan untuk gerakan yang diinginkan anak, hambatan untuk keduanya yaitu berasal dari orang lain atau dari ketidakmampuan mereka. Seperti, hambatan terhadap kegiatan yang ada, dan banyak lagi yang dapat menyebabkan kemarahan.

3.Rasa Cemburu

Kecemburuan adalah reaksi normal terhadap hilangnya cinta nyata, imajiner, atau terancam kehilangan cinta sayang. Kecemburuan dapat dipicu oleh kemarahan yang memicu sikap menjadi jengkel dan fokus pada orang lain. 

sering menjadi pola kecemburuan muncul dari rasa takut dikombinasikan dengan kemarahan. Adapun yang dapat menyebabkan cemburu yaitu (1) Dirinnya merasa di abaikan atau diduakan oleh orang yang sedang diajak bicara atau yang dia sayang, (2) Kondisi lingkungan sekolah juga dapat menyebabkan anak cemburu saat dirinya dikelas atau lingkugan sekolahnya, (3) Orang lain memiliki barang yang sama dengan yang di punyai, hal ini seringkali terjadi saat anak merasa iri, marah dan kesal karena barang yang dimiliknya sama dengan barang temannya.

4.Kesedihan

Anak dapat merasakan kesedihan itu keadaan yang sudah biasa di alami dan sudah umum, namun hal ini memiliki beberapa alasan kenapa anak merasakan kesedihan. 

(1) Para orangtua, guru, dan orang dewasa lainnya yang berusaha mengamankan anaknya dari bahaya atau gangguan yang dapat menyelakai dirinya, (2) Anak-anak terutama saat masih kecil karena daya ingat anak itu sangat tajam namun terkadang mudah terlupakan saat sudah mendapatkan hadiah atau yang lain, (3) Mengganti suatu barang yang telah hilang dengan hal ini mungkin kesedihan anak lebih berkurang karena barang yang hilang sudah di ganti dengan yang baru.

5.Keingintahuan

Anak-anak biasanya lebih cenderung keingintahuannya karena mungkin anak merasakan hal aneh dan suatu perilaku yang membuatnya binggung mungkin karena seseorang yang di dekatnya menyembunyikan sesuatu atau tingkahnya berbeda dan anak tersebut ingin mencari pengalaman atau ingin bergabung bersama teman lainnya.

6.Kegembiraan

Kegembiraan adalah keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan rasa senang, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kesenangan yang intens dan penuh dengan kebahagiaan. Namun setiap anak juga berbeda untuk mengekpresikan dirinya yang sedang merasa bahagia.

7.Kasih Sayang

Kasih sayang adalah reaksi emosional terhadap seseorang atau binatang atau benda. Hal ini menunjukan perhatian yang hangat dan memungkinkan terwujud dalam bentuk fisik atau kata-kata verbal (Riris Eka Seriani, 2012 : 31-35).

Ada banyak cara untuk menunjukkan cinta kepada anak-anak. Kita dapat memberikan waktu untuk memenuhi kebutuhannya akan cinta dan perhatian untuk anak agar anak juga mendapatkan kasih sayang orangtua, berdasarkan hal tersebut, keluarga memegang peranan utama karena pengasuhan emosional anak dimulai dari lingkungan rumah. 

Maka dari itu orangtua harus menjaga perilaku dan sikap di depan anak agar anak tidak meniru sikap marah sehingga anak gampang merasakan emosi.

Dengan perkembangan sosial dan emosional yang positif memudahkan anak untuk bergaul dan belajar lebih baik, serta kegiatan sosial lainnya. Oleh karena itu, memahami anak-anak dan membantu mereka memahami perasaan mereka sendiri dan anak-anak lain sangat penting untuk menumbuhkan rasa hormat dan kepedulian terhadap orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun