Stres akademik merupakan beban emosional yang dirasakan siswa karena tuntutan belajar, tugas berkejaran, dan harapan untuk meraih prestasi yang tinggi. Seringkali siswa mengalami hal ini karena harus memenuhi banyak tugas akademik dalam waktu yang terbatas. Stres akademik bisa ngenalin dampak negatif banget buat siswa, kayak capek, gelisah, sampe kehilangan semangat buat belajar.Â
Contohnya, banyak siswa yang merasa cemas atau sulit tidur saat menghadapi ujian atau kewalahan karena tugas yang belum selesai dan sudah dekat dengan hari pengumpulan. Oleh karena itu, guru memegang peran yang vital dalam membimbing siswa dalam menyadari dan mengatasi stres akademik.Â
Dengan kehadirannya yang akrab, guru bisa menjadi penolong utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman serta mengurangi tekanan akademik yang mungkin dirasakan oleh para siswa.
Pengaruh terhadap Siswa
Stres akademik bisa berdampak signifikan bagi siswa, entah dari sisi fisik, mental, maupun emosional. Secara fisik, stres bisa membuat siswa merasa lelah, kehilangan nafsu makan, atau mengalami gangguan tidur, nih. Dalam hal mental, mereka memiliki kemungkinan merasa cemas, sulit fokus, atau bahkan kehilangan minat terhadap materi pelajaran.Â
Stres yang terus-menerus dapat membuat siswa merasa kurang yakin dan bahkan merasa putus asa, sehingga akhirnya dapat mengurangi semangat dan pencapaian belajar mereka. Pada perjalanan yang panjang, jika stres akademik tidak diatasi, dampaknya mungkin terasa pada kesejahteraan mental siswa dengan lebih tingginya peluang kecemasan dan depresi.
Pentingnya Peran Guru
Guru memegang peran yang signifikan dalam membimbing siswa dalam mengatasi tekanan akademis yang mereka hadapi. Sebagai sahabat dalam perjalanan belajar, guru mampu mencerna kebutuhan emosional dan akademik siswa dengan baik. Dengan menciptakan lingkungan kelas yang mendukung, guru bisa membantu mengurangi tekanan yang dirasakan siswa.Â
Misalnya, dengan memberikan semangat positif, kesempatan fleksibel dalam tugas, dan memahami batasan individu siswa. Guru juga bisa mengajar cara belajar yang efektif serta keterampilan mengelola waktu, untuk membantu siswa menghadapi tantangan akademik dengan lebih percaya diri.Â
Di samping itu, ketika guru dan siswa berkomunikasi dengan baik, hal ini akan membantu siswa merasa didengar dan dihargai, yang sangat penting bagi kesejahteraan mental mereka. Dukungan ini memungkinkan guru untuk berperan sebagai motivator sekaligus pendukung utama dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih positif bagi siswa.
Kerjasama dengan Orang Tua
Kerja sama di antara guru dan orang tua amatlah signifikan dalam menolong murid mengatasi stres akademik. Peran orang tua sungguh penting dalam memberikan dukungan dan pemahaman di lingkungan rumah, sementara guru mendampingi mereka saat di sekolah. Ketika guru dan orang tua berkomunikasi dengan baik, mereka dapat saling bertukar informasi mengenai kondisi dan kebutuhan siswa, sehingga strategi yang digunakan bisa lebih efektif.Â
Contohnya, bila orang tua menyadari tantangan belajar yang dihadapi oleh anak mereka, mereka bisa berkomunikasi dengan guru untuk memperoleh perhatian khusus di kelas.Â
Demikian pula, guru juga dapat memberikan saran kepada orang tua tentang cara mendukung anak dalam mengatur waktu atau memberikan semangat di rumah.Â
Dengan kolaborasi ini, siswa akan merasa didukung oleh kedua belah pihak yang peduli terhadap mereka, sehingga bisa memperkuat kesejahteraan mental dan semangat belajar siswa tersebut.
Sebagai saran yang baik, sebaiknya guru dan orang tua bekerjasama lebih erat dalam membantu siswa mengelola stres akademik. Guru mampu menciptakan lingkungan kelas yang mendukung, memberikan bimbingan yang efektif, dan peka terhadap tanda-tanda stres pada siswa. Di samping itu, para orang tua dapat memberikan dukungan dari rumah dengan memberikan motivasi dan memahami kebutuhan belajar anak.Â
Dengan terjalinnya komunikasi yang lancar antara guru dan orang tua, siswa akan merasa didukung dengan lebih baik, sehingga dapat mengurangi beban akademik yang mereka rasakan dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Langkah-langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya berhasil dalam prestasi akademik, tetapi juga menjaga kesehatan mental mereka di tengah tuntutan belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H