Mohon tunggu...
Anggi SintyaRahmawati
Anggi SintyaRahmawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Traveling eraaa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dibalik Rencana-Nya yang indah

22 Desember 2024   12:30 Diperbarui: 21 Desember 2024   20:31 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari pertama masuk kuliah di kampus PTKIN terasa begitu berbeda. Udara pagi di kampus yang hijau dan asri menyambut kedatanganku. Gedung-gedung bercorak Islami berdiri megah, seolah memberi isyarat bahwa ini adalah tempat di mana aku akan menemukan lebih dari sekadar ilmu dunia.  

Aku berjalan melewati masjid kampus yang indah, hati terasa damai. Aku mulai memahami bahwa kegagalanku di SBMPTN adalah cara Allah membimbingku ke jalan yang lebih baik. Di sini, aku tidak hanya belajar tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga memperdalam pemahaman tentang agama dan kehidupan.  

Di PTKIN, aku bertemu teman-teman yang luar biasa. Mereka tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki semangat untuk berbagi dan saling mendukung. Aku merasa diterima, dan lingkungan ini memberikan energi positif yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.  

Perjalanan menuju perguruan tinggi mengajarkanku banyak hal. Aku belajar bahwa kegagalan bukanlah akhir, melainkan pintu menuju kesempatan lain. Aku belajar untuk bersabar, percaya pada takdir, dan selalu bersyukur atas apapun yang terjadi.  

Kini, aku berjalan di lorong-lorong kampus dengan keyakinan baru. Aku tidak lagi merasa kalah karena gagal di SBMPTN. Sebaliknya, aku merasa menang karena telah menemukan tempat di mana aku bisa tumbuh dan belajar menjadi versi terbaik dari diriku.  

Di balik setiap kegagalan, selalu ada harapan. Dan di balik setiap doa, selalu ada jawaban. Allah memang tidak selalu memberikan apa yang kita inginkan, tapi Dia selalu memberikan apa yang kita butuhkan. Kini, aku bersyukur atas setiap langkah dalam perjalananku. Karena tanpa kegagalan itu, aku mungkin tidak akan pernah menemukan cahaya di ujung jalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun