Mohon tunggu...
Anggi SintyaRahmawati
Anggi SintyaRahmawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Traveling eraaa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dibalik Rencana-Nya yang indah

22 Desember 2024   12:30 Diperbarui: 21 Desember 2024   20:31 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi itu, aku duduk di teras rumah sambil menatap layar ponsel. Hari ini adalah pengumuman hasil SBMPTN. Jantungku berdegup kencang, seakan tahu bahwa dalam beberapa menit ke depan, hidupku bisa berubah. Impian masuk perguruan tinggi negeri sudah tertanam sejak lama, menjadi cita-cita yang kubangun dari ribuan jam belajar dan malam-malam tanpa tidur.  

Di sekelilingku, suara ayam berkokok dan gemerisik dedaunan terdengar, tapi pikiranku terlalu penuh untuk memperhatikan. Aku mengetikkan nomor pendaftaran dengan jari gemetar dan menekan tombol "Lihat Hasil". Layar berputar sejenak, lalu keluarlah kalimat itu:  

“Mohon maaf, Anda belum diterima.”  

Dunia seolah berhenti sejenak. Pandanganku kabur, dan sebuah perasaan hampa menguasai hatiku. Aku mencoba membaca ulang tulisan itu, berharap ada kesalahan. Tapi tidak, kenyataan sudah tertulis jelas di depan mataku.  

Aku mengunci layar ponsel dan meletakkannya di meja. Mataku memandang kosong ke arah jalanan, sementara suara dalam diriku bertanya-tanya: Apa aku tidak cukup baik?  

“Mama, aku nggak keterima,” kataku pelan saat mama datang membawa teh hangat. 

Beliau terdiam sejenak, lalu tersenyum lembut. “Mungkin ini belum waktunya. Allah pasti punya rencana lain.”  

Kata-kata itu menenangkan, tapi tidak cukup untuk menghapus kekecewaanku. Aku menghabiskan hari itu dengan merenung di kamar. Impian masuk perguruan tinggi negeri terasa begitu jauh. Semua kerja keras, doa, dan usaha yang kulakukan seolah sia-sia.  

Namun, malam itu, saat aku membaca Al-Qur’an untuk menenangkan hati, aku menemukan ayat yang menyentuh:  

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu." (QS Al-Baqarah: 216)  

Aku merenungkan ayat itu. Mungkin benar, kegagalan ini adalah bagian dari rencana yang lebih besar. Aku menarik napas dalam-dalam dan memutuskan untuk tetap melangkah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun