Mohon tunggu...
Anggi Luki
Anggi Luki Mohon Tunggu... Editor - Karyawan

Orang yang suka dengan ketenangan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

In Silent

1 Oktober 2023   18:50 Diperbarui: 1 Oktober 2023   18:59 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku Nania Margareth, kamu bisa memanggilku Nania. Aku mengagumimu dalam ketidak pedulian namun aku selalu memperhatikanmu dari kejauhan. Aku menyukaimu sejak saat itu......

Bruuukkkkk...... 

Semua kopi yang aku bawa untuk pelanggan mengotori jas hitammu yang mahal itu. 

"Maaf, Maaf," Ucapku panik sembari mencoba membersihkan jasmu.

"Udah gak apa-apa kok," Balasmu lembut tanpa rasa marah sedikit pun kepadaku.

"Terus bagaimana Pak, Apa jas bapak saya bawa ke loundry pak, sebagai perminta maafan saya ke bapak." Aku masih merasa tidak enak saat itu.

"Udah, gak usah gak apa-apa. Nanti biar saya bersihkan sendiri di rumah." 

"Tapi pak," tanyaku yang masih kaku dan merasa tidak enak.

"Ssst, udah gak apa-apa saya permisi, saya buru-buru." Laki-laki tampan berjas mahal itu meninggalkanku dengan perasaanku yang tidak enak dengannya.

Sampai ujung pintu Cafe lelaki itu membalik badannya ke arahku.

"Oh, ya, aku belum setua itu kau panggil bapak." Dia meninggalkan senyum yang membuatku merasa aneh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun