Sesi ini adalah sesi menyedihkan menurut Laluna, kenapa? Karena dalam acaranya dia ditugaskan untuk ada sesi curhat, hingga banyak penggemar di luar sana yang mengirimkan curhatan-curhatan yang harus ia dengar, walau sesungguhnya ia juga ingin di dengar. Pekerjaan yang melelahkan untuk mentalnya namun bagaimanapun juga ia harus tetap profesional, walau terdapat bagian yang ia gak suka.
" Halo? Dengan siapa dan dimana? Passwordnya?" Laluna menyapa penelpon yang ingin menceritakan keluh kesahnya.
" Halo kak, ini dengan Aku, Raya yang lagi di kamar aja. Passwordnya utarakan isi hatimu biar lega."
" Oke Raya, apa kabar nih? "
" Alhamdulillah baik kak Lun, tapi tidak dengan hatiku." Pencurhat sudah mulai mengutarakan maksudnya.
" Waduh kenapa tuh?" Laluna sedikit mengeluarkan nada berat.
" Jadi gini kak, aku pusing lihat orang di rumah tuh, hobbynya ribut mulu. Gak capek apa ya? Aku yang lihatnya aja capek."
" Terus, apa yang bakalan kamu lakuin nih?"
" Aku gak mau ngapa-ngapain kak, aku cuma mau cerita aja. Biar lega."
" Oke, sekarang setelah cerita, gimana perasaanmu?" Laluna menanggapi pencurhatnya dengan serius.
" Lega aja kak, aku gak mau minta solusi sama kak Luna, aku cuma mau cerita doang dan dengerin kak Luna aja aku udah seneng kok kak."