Namun, takdir berkata lain, Roma anak Pak Bambang, malah semakin menyukai Saso. Sehingga, Roma mengejar Saso ke Riau. Roma menikah dengan Saso. Entah hal apa yang membuat Roma buta ingin hidup berkesusahan pun tak menjadi masalah bagi dirinya. Mungkinkah itu Cinta?
Lek Rakyok  dan Saso adalah dua manusia yang sama-sama menahan dendam. Lek Rakyok yang menggunakan ilmu hitam dalam menyelesaikan masalahnya, menghempaskan dendamnya. Dendam itu terbentuk oleh kecemburuan sosial yang mereka rasakan alami dan tangisi. Bagaimana ketidakseimbangan antara kehidupan si kaya dan si miskin. Orang kaya akan berlagak sombong dengan kayanya, sedangkan orang miskin untuk makan pun susah. Bedanya, Lek Rakyok terlalu nekad menggunakan ilmu hitam dalam pembalasan dendamnya, sedangkan Saso juga berdendam, tetapi tidak sampai melampiaskan dengan ilmu hitam.
Ketidaksetaraan derajat antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, akan selalu di temui di dalam kehidupan. Selanjutnya, Tergantung Bagaimana kita menghadapinya. Tetap bekerja keras sebagai perwujudan dari rasa syukur atas apa yang di miliki. Menjadikan ketertinggalan kita dengan manusia lain sebagai motivasi untuk lebih semangat menghadapi hidup. Jangan sesekali menggunakan ilmu hitam, pasti akan ada ganjaran yang sesuai dengan apa yang kita lakukan hari ini.
Seperti kata pepatah "Bagaimana pun menyembunyikan bau bangkai, lama kelamaan akan tercium juga" terbukti bahwa Lek Rakyok yang menyembunyikan penyebab kematian kakaknya adalah dirinya sendiri, pada akhirnya dapat di ketahui orang-orang juga, bahwa dirinya lah yang menggunakan ilmu hitam untuk pembalasan dendam, Â ulah Kecemburuan Sosial. Bisa di bilang Lek Rakyok gila harta.
Sedangkan, Saso yang miskin dan malang itu sepertinya mendapatkan pelet alami dari Tuhan. Dimana dirinya mendapatkan takdir yang luar biasa. Di sukai oleh seorang gadis yang merupakan anak dari orang yang menindas dirinya adalah takdir yang tak pernah di pikirkan oleh Saso. Bahkan sampai menikah dengan Roma.
Cinta memang membutakan. Cinta untuk dunia, untuk Cinta untuk mendapatkan harta, atau cinta dua sejoli yang tidak satu kasta, tetapi memaksa bersama. Biasanya, mereka tak peduli dengan segala konsekwensinya, dunia dan akhirat. Sudah tahu berdosa menyekutukan Tuhan, menggunakan jin dan ilmu hitam tetap juga di kerjakan.
Anggi Oktavia, Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia-Universitas Andalas