Mohon tunggu...
Gede Anggha Indrawan
Gede Anggha Indrawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang tertarik di bidang penulisan. Selain itu saya juga memiliki minat pada bidang musik, film, buku dan juga game, jadi hal yang dibahas di blog ini kurang lebih seputar itu saja.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Berpikir Seperti Sherlock Holmes, Emang Bisa?

29 Desember 2023   11:57 Diperbarui: 29 Desember 2023   16:44 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indra jago Bahasa Inggris,

Indra jago IPA,

Maka dari itu, Indra adalah ranking 1 di kelasnya.

Cara berpikir seperti ini sebenarnya kurang cocok digunakan karena kebenarannya cenderung tidak pasti sehingga harus dibuktikan lebih lanjut. Berbeda dengan cara berpikir deduktif  yang kebenarannya lebih terjamin. Berikut cara berpikir deduktif di kehidupan sehari-hari:

Petunjuk 1: Penyakit maag memiliki tanda-tanda seperti perut kembung, mual hingga muntah, dan nyeri pada ulu hati

Petunjuk 2: Yuda mengeluh bahwa perutnya kembung, merasa mual, dan merasa nyeri pada ulu hati

Kesimpulannya, Yuda menderita sakit maag. 

Cara berpikir ini lebih baik karena kesimpulannya diambil dari data-data yang sudah valid. Pada kasus Yuda, dengan menyimpulkan bahwa ia mengalami sakit maag melalui gejalanya, kita bisa membantunya untuk mengatasi sakit yang dideritanya.

Contohnya seperti memberinya makan dan obat pereda maag. Selain itu kita juga bisa mencegah sakit maag miliknya kambuh lagi dengan cara melarangnya makan yang pedas-pedas, mengingatkan agar tidak telat makan, dan tidak memberinya buah yang memiliki rasa asam

Untuk menerapkan proses berpikir ini kita juga memerlukan pengetahuan yang luas sebagai referensi untuk mendukung proses berpikir deduktif kita. Selain itu, diperlukan kemampuan observasi yang harus diasah setiap harinya agar kita bisa menemukan petunjuk-petunjuk atau fakta-fakta kecil terkait permasalahan yang kita alami, sehigga memperlancar proses deduksi kita.

Orang yang membaca hanya untuk iseng pasti hanya memperoleh pengetahuan se-kadarnya, berbeda dengan Holmes yang mau membebani pikirannya hingga ke hal-hal kecil. ― Sir Arthur Conan Doyle, A Study in Scarlet 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun