Indra jago Bahasa Inggris,
Indra jago IPA,
Maka dari itu, Indra adalah ranking 1 di kelasnya.
Cara berpikir seperti ini sebenarnya kurang cocok digunakan karena kebenarannya cenderung tidak pasti sehingga harus dibuktikan lebih lanjut. Berbeda dengan cara berpikir deduktif  yang kebenarannya lebih terjamin. Berikut cara berpikir deduktif di kehidupan sehari-hari:
Petunjuk 1: Penyakit maag memiliki tanda-tanda seperti perut kembung, mual hingga muntah, dan nyeri pada ulu hati
Petunjuk 2: Yuda mengeluh bahwa perutnya kembung, merasa mual, dan merasa nyeri pada ulu hati
Kesimpulannya, Yuda menderita sakit maag.Â
Cara berpikir ini lebih baik karena kesimpulannya diambil dari data-data yang sudah valid. Pada kasus Yuda, dengan menyimpulkan bahwa ia mengalami sakit maag melalui gejalanya, kita bisa membantunya untuk mengatasi sakit yang dideritanya.
Contohnya seperti memberinya makan dan obat pereda maag. Selain itu kita juga bisa mencegah sakit maag miliknya kambuh lagi dengan cara melarangnya makan yang pedas-pedas, mengingatkan agar tidak telat makan, dan tidak memberinya buah yang memiliki rasa asam
Untuk menerapkan proses berpikir ini kita juga memerlukan pengetahuan yang luas sebagai referensi untuk mendukung proses berpikir deduktif kita. Selain itu, diperlukan kemampuan observasi yang harus diasah setiap harinya agar kita bisa menemukan petunjuk-petunjuk atau fakta-fakta kecil terkait permasalahan yang kita alami, sehigga memperlancar proses deduksi kita.
Orang yang membaca hanya untuk iseng pasti hanya memperoleh pengetahuan se-kadarnya, berbeda dengan Holmes yang mau membebani pikirannya hingga ke hal-hal kecil. ― Sir Arthur Conan Doyle, A Study in ScarletÂ