‘Le, kau harus tenang dulu dan gak boleh keluar rumah malam ini. Baiknya kamu tidur dan besok jika sudah tenang kamu telpon aku ya’, ujar Bayu tenang.
‘aku harus tidur bagaimana enanknya Bay, terlentang atau miring?’
‘yang kamu nyaman darling, aku tungguin ya sampai kamu tidur. Jangan matiin telponnya ya.’
‘kamu sedang apa Bay?’
‘aku sedang membereskan naskah-naskah kemarin Le. Aku membaca monolognya Putu Wijaya, yang judulnya Demokrasi, bagus untuk dipentaskan untuk menyambut 21 Mei nanti’, celoteh Bayu.
‘Bay, aku ingin peluk kamu’
‘Le…’
‘Besok aku usahakan untuk kesana ya’
‘beneran Bay?’
‘tidurlah Le, aku bacakan puisi mau?’
‘tapi kamu pengarangnya ya’