(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini mengajarkan agar seseorang yang beriman menjaga kata-katanya. Dan jika tidak dapat berbicara dengan baik atau bermanfaat, lebih baik diam. Diam bukan berarti tidak peduli, tetapi lebih sebagai upaya untuk menghindari perkataan yang tidak bermanfaat atau bahkan merusak hubungan antar sesama.Â
Dari tindakan Gus Miftah yang mengolok penjual es teh patut untuk diperhatikan dan dievaluasi walaupun hanya sekedar bercanda. Islam mengajarkan kita untuk berbicara dengan baik dan menjaga lisan. Setiap pekerjaan yang dilakukan dengan niat yang baik adalah pekerjaan yang mulia. Gus Miftah, sebagai seorang ulama dan pendakwah, seharusnya memberikan contoh yang baik dalam berbicara dan berinteraksi dengan sesama, terlepas dari status atau pekerjaan orang tersebut.
Daftar Pustaka:Â
https://amulet.unisi.ac.id/cara-berbicara-dalam-islam
http://ejournal.unira.ac.id/index.php/yustitia/article/view/478
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H