Meskipun pestisida memiliki manfaat yang jelas, penggunaan pestisida, terutama yang berbasis kimia, juga menimbulkan sejumlah dampak negatif. Salah satu dampak terbesar adalah pencemaran lingkungan. Pestisida kimia dapat meresap ke dalam tanah, mencemari udara tanah dan sumber udara lainnya, serta mempengaruhi organisme non-target seperti serangga penyerbuk, ikan, dan burung. Penggunaan pestisida yang berlebihan juga dapat merusak struktur tanah, mengurangi kesuburan tanah, dan kesehatan tubuh.
Selain itu, keracunan kimia dapat membahayakan kesehatan manusia. Beberapa racun mengandung bahan kimia yang bersifat toksik dan dapat menyebabkan keracunan akut atau kronis jika terpapar dalam jumlah besar. Petani yang mengaplikasikan pestisida atau konsumen yang mengonsumsi hasil pertanian yang tercemar pestisida dapat menyebabkan gangguan kesehatan, mulai dari iritasi kulit hingga penyakit yang lebih serius seperti kanker. Apalagi, beberapa pestisida memiliki sifat karsinogenik.
Penggunaan pestisida yang tidak bijak juga dapat menyebabkan resistensi pada hama. Seiring berjalannya waktu, hama dapat mengembangkan ketahanannya.
Salah satunya adalah teknologi Pengendalian Hama dan Penyakit Tumbuhan dengan menggunakan Pestisida Nabati.
Secara umum pestisida nabati (PESNAB) dapat diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama dan penyakit tanaman.
Pestisida nabati digolongkan menjadi pestisida alami yang bahan bakunya mudah diperoleh di sekitar kita.
Secara global terdapat lebih dari 1500 jenis tumbuhan dan telah dilaporkan dapat digunakan sebagai sumber bahan baku pestisida nabati.
Sedangkan di Indonesia, sebenarnya sangat banyak jenis tumbuhan penghasil pestisida nabati, dan diperkirakan ada sekitar 2400 jenis tanaman yang termasuk ke dalam 235 famili.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H