Kendala yang lain yang muncul adalah belum bisa merumuskan antara research problem dengan research question. Masalah penelitian merupakan induk yang melarikan anak berupa pertanyaan penelitian. Oleh karena itu membahasakannya harus benar. Detailnya peniti tidak banyak pertanyaan nanti kalau terlalu banyak pertanyaan penelitian maka penelitiannya tidak selesai. Masalah satu saja dijawab dengan detail sehingga tidak membebani peneliti. Oleh karena itu peniti harus memilih masalah yang sangat krusial atau belum diketahui. Sebenarnya sudah banyak yang meneliti tapi ada yang belum diketahui.
Berusaha membuat pertanyaan penelitian yang tajam sebagaimana contoh bagaimana proses terjadinya konflik contoh tersebut bukanlah contoh dari pertanyaan penelitian yang tajam. Apabila disusun menjadi pertanyaan penelitian yang tajam misalnya bagaimana keterlibatan elite lokal dalam satu konflik di daerah. Diusahakan dalam membuat pertanyaan penelitian bersifat narowing mempersempit. Hal inilah yang akan lebih mudah diterima oleh jurnal sekaligus sunnah sebut memiliki naskah yang dikirim sebagai satu keuntungan untuk mereka
Ada sebuah teori yang banyak dibicarakan namun belum selesai. Ini berarti on going debate. Misalnya terkait penelitian hukum ada ketidak sepakatan dalam persoalan hukum. Misalnya terkait boleh tidaknya ibadah online. Perdebatan yang ada merupakan cara untuk mempersempit fokus penelitian.
Menurunkan satu masalah atau fenomena sosial menjadi topik penelitian dalam kasus tradisi kematian Tionghoa pertanyaan dari ibu Ernawati. Cara menentukan topik penelitian pertama kali adalah penulis jurnal harus berdamai dengan keinginannya yang terlalu banyak. Fokuslah pada satu dengan menurunkannya menjadi unit analisis.
Terkait dengan contoh di atas yakni tradisi kematian Tionghoa untuk menentukan topik penelitiannya peneliti harus bisa mendefinisikan starting point ke penulisannya tanpa mengurangi makna dari sejarah tradisi kematian Tionghoa yang panjang sekali. Untuk mendapatkan topik penelitian dari kasus Tradisi Kematian Tionghoa antara lain dilihat dari perspektif: pertama SURVIVAL STRATEGY yakni bagaimana orang-orang Tionghoa menjamin tradisi kematian tersebut terus berlangsung. Kedua dari sudut POPULARISASI dalam artian mempopulerkan tradisi kematian Tionghoa tersebut. Tradisi Tionghoa tersebut dilihat sebagai sesuatu yang awalnya tertutup lama-kelamaan menjadi tontonan umum bahkan objek wisata religi atau spiritual. Ketiga, APROPRIASI yakni tradisi kematian Tionghoa dilihat dari tradisi agama atau budaya yang dikomersialkan. Ini merupakan salah satu cara untuk menegaskan identitas identitas kultural dari orang Tionghoa. Keempat dengan perspektif REPRODUKSI IDENTITAS. Yakni mengedepankan sejarah hidup tradisi kematian Tionghoa yang bertujuan agar anak cucu orang-orang Tionghoa tidak menjauhi tradisi tersebut.
Apakah masih sangat menarik untuk menulis artikel jurnal dengan topik covid-19?. Secara umum topik Covid-19 jangan ditulis lagi. Namun di banyak jurnal seperti Taylor and Francis, penulisan artikel jurnal dengan topik covid-19 bisa ditulis asalkan dengan angle yang spesifik dari sudut The forgotten knowledge. Menulis artikel jurnal dengan topik Covid-19 dari sesuatu yang dilupakan. Sesuatu yang terabaikan dari covid-19. Tujuannya untuk menjadikan Covid-19 sebagai lesson learned (bagi masyarakat luas).
Notulensi: Angga Teguh Prastyo, M.Pd. Dosen Prodi MPI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H