Mohon tunggu...
Helly Anggara
Helly Anggara Mohon Tunggu... lainnya -

Tuhan telah menegurku dengan Cinta, Kini aku bukanlah sang "pungguk merindukan bulan", dengan kasih dan sayang yang kau berikan padaku, kali ini aku bagaikan "pungguk mendapatkan bulan"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Chapter II: Pelangi di Malam Hari

20 Juni 2010   09:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:25 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

”dan kau belum menemukannya?” tanya sang wanita tua

”belum” jawab Satria

Sang wanita berkata dengan bijak, ”Kau telah menanti wanita pujaan hatimu, entah berapa lama, berminggu – minggu, berbulan – bulan, tapi kau tak menemukannya. Bukankah artinya kau telah menemukannya?”

Wanita tua itu lalu beranjak pergi setelah mengatakan hal tersebut, meninggalkan Satria yang tengah kebingungan.

Satria terhenyak, tersadar akan arti kalimat wanita tersebut,
Penantiannya, penantian panjangnya yang sebenarnya telah dia temukan, karena jika kita telah berusah sampai titik kemampuan kita dan tak menemukan yang kita nantikan, artinya kita telah menemukannya, bukan seorang wanita pujaannya, tetapi sebuah kenyataan.

Kenyataan yang ada dihadapannya, bahwa wanita sang pujaan hatinya telah pergi jauh dari dirinya, kenyataan pahit yang memang harus diterimanya.
Kenyataan bahwa Pelangi tak mungkin hadir di malam hari.

by* Helly Anggara a.k.a Angga Rascal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun