Mohon tunggu...
Angga Munandar
Angga Munandar Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Profession as an Advocate, has a passion for political developments, Education, health and most importantly cryptocurrencies which are currently and continue to develop

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tujuh Dampak Negatif Perceraian Bagi Psikolog Anak

16 Mei 2023   15:06 Diperbarui: 16 Mei 2023   15:16 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input Sumber gambar ilustrasi/ pexel.com/ RDNE Stock project

Mereka merasa tidak ada yang memperhatikan mereka serta menunjukan bentuk protes dan kekecewaan atas perceraian orang tua mereka, kemungkinan anak-anak melakukan hubungan seks terlalu dini tentu saja berakibat buruk di kemudian hari.

Dalam bahtera pernikahan terkadang kita pasti menjumpai badai yang siap menghancurkan kehidupan rumah tangga. Namun, ketika sebuah pernikahan dikaruniai anak, ibu dan ayah harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Tidak hanya untuk pribadi ibu dan ayah, namun juga untuk perkembangan spiritual dan masa depan anak tercinta.

Kerap Menyalahkan Diri Sendiri

Anak-anak sering merasa bahwa perceraian orang tua mereka sebagian karena kesalahan mereka dan mulai menyalahkan diri mereka sendiri. 

Jika diabaikan, mereka akan terkurung dengan pikiran bahwa mereka buruk, nakal, tidak bisa membuat bangga, penyebab pertengkaran orangtua, serta merasakan penyebab orangtua berpisah.

Orangtua yang tidak menjelaskan sebab perceraian kepada anak yang beranjak dewasa, menyebabkan anak bertanya-tanya dan terus berpikir bahwa merekalah penyebab orangtuanya tidak bahagia. 

Alangkah baiknya bila perceraian menjadi langkah yang harus dipilih, maka pikirkan dengan bijak dan persiapkan seluruh keluarga untuk menghadapi perubahan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun