Pembingkaian berita pada setiap media memiliki perbedaan pada ideologi, kepemilikan, ekonomi, dan lainnya pada media tersebut. Media memiliki cara pandang masing-masing untuk memberitakan berita yang ingin mereka sampaikan kepada khalayak luas, konsep tersebut disebut framing yang merupakan sebuah teori pada efek media masa yang menitik beratkan pada bagaimana pandangan media menyajikan sebuah berita.Â
Framing secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu realitas yang ada untuk menginformasikan peristiwa, kelompok, tokoh dan lainnya yang dibingkai pada media tersbut.
Analisa tersebut pemberitaan media di situs tertentu akan menandakan bagaimana peristiwa tersebut dapat dimaknai dan diarahkan pemberitaanya pada media. Pada konsep ini, banyak para ahli yang memiliki definisi berbeda pada penafsirannya, namum memiliki tujuan yang sama untuk melihat realitas pemberitaan pada sebuah media. Beberapa ahli yang memiliki pandangan pada Analisa framing seperti Robert Entman, Todd Gitlin, David Snow, Robert Benford, Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki.
Artikel ini penulis memilih menggunakan Analisa Framing model Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki untuk mengetahui pandangan pada pemberitaan media online yaitu Bola.okezone.com dan Mediaindonesia.com. Penulis akan mengetahui pembedaan pemberitaan tersebut dengan menggunakan metode Dependability, Tranferability dan Confirmability dengan empat struktur Zhondang Pan dan Gerald M Kosicki yaitu Sintaksis, Skrip, Tematik dan Retoris, karena kedua artikel pada media tersebut memiliki empat struktur tersebut.
Pada analisaa artikel ini, objek penelitian diambil dari artikel dua media online yang merupakan merupakan sarana untuk berkomunikasi secara daring atau online melalui website dan aplikasi yang hanya bisa diakses dengan internet saja dan berisikan teks, foto, video dan suara, pengertian media online secara umum mencakupi semua jenis situs website dan aplikasi, termasuk situs berita, situs perusahaan, situs lembaga/instansi, blog, forum komunitas, media sosial situs jualan online (Maysari, 2021).Â
Media online disebut juga cybermedia (media siber), internet media (media internet), dan new media (media baru)-dapat diartikan sebagai media yang tersaji secara online di situs web (website) internet. Media online bisa dikatakan sebagai media generasi ketiga setelah media cetak (printed media)- koran, tabloid, majalah,buku dan media elektronik (electronic media)-radio, televisi, dan film/video (Yovanda, 2018).
Pemberitaan tersebut dilakukan secara online yang dilakukan oleh jurnalis pada sebuah media online Seorang jurnalis online juga harus tetap mengikuti dan mentaati kode etik jurnalistik dan melakukan tugas-tugas jurnalis pada umumnya, yang membedakan hanya media yang digunakan dalam menyajikan berita. Menurut Adinegoro Dalam buku "Hukum Komunikasi Jurnalistik" yang diterbitkan pada tahun 1984, Adinegoro mendefinisikan Jurnalistik sebagai sebuah kepandaian dalam hal mengarang menyusun kata yang tujuan pokoknya adalah untuk memberikan kabar/ informasi pada masyarakat umum secepat mungkin dan tersiar seluas mungkin. Menurut Adinegoro, Jurnalistik mempelajari seluk beluk penyiaran berita, dalam berbagai media pers, termasuk juga dalam teater, film, atau rapat.
Media dapat mempengaruhi khalayak luas, karena media dapat menyebarkan satu informasi ke khalayak luas dengan satu kalo memberitakannya. Hal tersebut jelas berkaitan dengan sosiologi komunikasi yang berkaitan dengan pengaruh individu dan perubahan pola kehidupan yang berdampak, hal tersebut mampu disampapaikan melalui komunikasi secara kelompok atau individu dengan cara komunikasi secara langsung atau menggunakan teknologi komunikasi terkini. Ilmu sosiologi komunikasi merupakan kajian baru, namun dorongan media massa mampu secara pesat memperkenalkan kajian terbaru ini.
Oleh karena itu terdapat beberapa permasalahan komunikasi ketika dihadapkan dengan perkembangan teknologi yang ada, yakni pemikiran dan arah komunikasi yang mengarah kepada logika-logika teknologi dan budayanya.Â
Bahkan Seringkali masyarakat saat ini cenderung terbentuk karena akibat adanya teknologi yang mapan dan tidak konvensional, artinya masyarakat cenderung berkembang dan terbentuk ke arah masyarakat cyber, atau jika meminjam istilahnya Mashal McLuhan tentang Global Vilage yang menggambarkan sebuah masyarakat dunia yang semakin terhubung layaknya sebuah masyarakat di pedesaan.
Rasisme Ondrej Kudela Terhadap Glen Kamara