Mohon tunggu...
Angga
Angga Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang penulis yang suka dengan dunia teknologi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mengurai Bagaimana Sebuah Konten Bisa Menjadi Viral

5 Desember 2023   12:11 Diperbarui: 6 Desember 2023   15:08 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena viralitas konten seringkali tampil dengan sisi tak terduga. Pernahkah Anda mengamati beberapa video lipsing pada masa lalu yang secara tiba-tiba meroket ke popularitas yang luar biasa pada sekitar tahun 2009?

Jika dilihat dari sudut pandang kualitas, konten-konten tersebut seringkali tidak menonjol. Baik dari segi konsep maupun kualitas audio-visual, mereka justru terasa sederhana dan spontan. Namun, mengapa justru konten semacam ini bisa menjadi viral dan menciptakan ketenaran bagi penciptanya?

Tidak semua konten viral memiliki kualitas tinggi atau nilai yang signifikan. Namun, satu hal yang pasti, konten-konten ini mampu menonjol di tengah keramaian. Mereka memiliki daya tarik yang mampu menembus batasan, memunculkan keunikan yang membuatnya sulit diabaikan.

Keberhasilan konten viral tidak hanya bergantung pada kualitas atau kelengkapan konsep semata. Beberapa di antaranya mendapat sorotan karena kemunculannya pada saat yang tepat, beriringan dengan isu-isu yang sedang hangat diperbincangkan.

Namun, tidak semua konten yang melompat pada kereta isu-isu populer menjadi viral. Sebaliknya, banyak yang tenggelam dalam banjir konten serupa yang turut memanfaatkan momen tersebut.

Keberuntungan masih memiliki peran besar dalam dinamika viralitas konten. Banyak pencipta konten yang berusaha keras menciptakan konten yang mereka harapkan akan viral, namun hasilnya jauh dari harapan.

Di sisi lain, ada juga yang tanpa sengaja menciptakan sesuatu yang tak terduga dan justru menjadi viral. Namun, popularitas semacam itu seringkali juga bersifat sementara, sulit dipertahankan meskipun telah berupaya keras untuk meniru atau menciptakan konten dengan formula yang serupa.

Peran penonton jelas tak bisa diabaikan dalam perjalanan sebuah konten menuju viralitas. Mereka menjadi penggerak utama yang turut menyebarkan konten yang dihasilkan. Namun, reaksi penonton terhadap sebuah konten seringkali tidak dapat diprediksi. Bahkan meski kontennya mirip, respon yang didapat bisa saja berbeda.

Sosok pembuat konten juga bisa memengaruhi potensi viralitas. Konten yang dihasilkan oleh sosok terkenal cenderung memiliki peluang lebih besar untuk menjadi viral dibandingkan dengan konten yang dibuat oleh individu biasa. Begitu pula dengan fenomena konten yang di-share ulang oleh tokoh terkemuka, yang seringkali mampu menarik perhatian publik dengan lebih cepat.

Tidak jarang, konten viral justru bersifat sederhana dan spontan. Beberapa bahkan tidak terencana secara matang. Namun, keberhasilan mereka terletak pada kemampuan untuk merangkul banyak orang. Kemampuan untuk menjadi relevan dan beresonansi dengan audiens membuat konten tersebut menjadi magnet perhatian bagi banyak orang.

Butuh Lebih dari Sekedar Kualitas

Terkadang, paradoks muncul dalam upaya mengejar konten viral. Tidak semua konten yang meraih popularitas massal adalah cerminan dari kualitas yang unggul. Bahkan, sebagian besar dari mereka dapat dikategorikan sebagai absurd, tanpa nilai yang jelas atau manfaat yang nyata bagi penontonnya. Viralitas, sejatinya, tidak selalu terkait erat dengan mutu atau keunggulan suatu konten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun