Mohon tunggu...
Angga
Angga Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang penulis yang suka dengan dunia teknologi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menyelami Makna yang Tersembunyi di Balik Content Writing dan Copywriting

15 November 2023   09:00 Diperbarui: 15 November 2023   19:10 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Copywriting mengandalkan kekuatan persuasi untuk memicu tindakan dari pembaca. Mulai dari menggugah rasa ingin tahu hingga mendorong untuk membeli produk atau layanan, mendaftar newsletter, atau mengunjungi suatu situs web. Untuk mencapai tujuan tersebut, copywriting tidak hanya mengandalkan rangkaian kata-kata yang kuat. 

Di dalam setiap kata-kata yang digunakan, tersimpan serangkaian pesan persuasif yang diramu dengan cermat untuk mencapai hasil tertentu.

Ilustrasi Seorang Penulis (Sumber: Freepik)
Ilustrasi Seorang Penulis (Sumber: Freepik)

Jangan bayangkan copywriting hanya sebagai kemampuan menulis headline, tagline, slogan, landing page, atau email marketing. Ini lebih dari sekadar itu. Copywriting adalah seni memahami pikiran pembaca, membuatnya terlibat secara emosional, dan akhirnya, menjadi pelanggan setia.

Mungkin profesi utamamu adalah seorang content writer. Akan tetapi, bukan berarti kamu dapat mengabaikan copywriting. Dari pengalaman penulis sendiri, dunia content writing dan copywriting adalah dua sisi dari koin yang saling terkait erat. Saat menulis konten informatif, teknik copywriting selalu tersembunyi di setiap sudutnya.

Teknik-teknik copywriting bukan hanya bersembunyi dalam judul atau paragraf pembuka. Mereka meluruh ke dalam isi tulisan, merangkai kalimat dengan cermat untuk menangkap perhatian pembaca, membuatnya terpesona, dan akhirnya, menggerakkan untuk bertindak.

Judul, sub judul, dan bahkan penutup artikel adalah panggung bagi teknik copywriting. Dengan kepiawaian menggunakan gaya persuasif, seorang copywriter (sebutan untuk praktisi copywriting) menciptakan karya yang tidak hanya informatif tapi juga merayu pembaca untuk melibatkan diri lebih dalam.

Sepengalaman penulis, memisahkan content writing dari copywriting itu seperti mencoba memisahkan warna dari pelangi. Keduanya saling melengkapi, menciptakan karya yang bukan hanya memberikan informasi, tetapi juga mengajak pembaca untuk terlibat aktif.

Perbedaan Gaya Penulisan: Content vs Copy

Dalam dunia yang kaya akan kata-kata, content writing dan copywriting menunjukkan dua arah penulisan yang berbeda. Setiap penulis, entah sebagai content writer atau copywriter, mengarungi lautan kata-kata dengan gaya yang unik, membawa pembaca dalam perjalanan yang berbeda.

Content writing, dengan gaya informatifnya, seperti menggubah simfoni dengan not-not yang terorganisir. Gaya penulisannya memberikan pembaca pengalaman yang mendalam, merangkai kata-kata dengan kecermatan dan keselarasan. Tugas seorang content writer bukan hanya menciptakan tulisan yang menarik. Di sini, mereka juga memberikan informasi yang substansial.

Di sisi lain, copywriting memiliki gaya penulisan yang lebih persuasif. Gaya penulisan copywriting mampu membangkitkan emosi dan menggugah tindakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun