Sajak untuk Sang Calon Penguasa
Kursi -kursi penguasa
Menggairahkan bak senyum wanita
Berebut kursi seperti anak TK
Memukau banyak orang rakyat jelata
Sarat akan hasrat akan kekuasaan sesaat
Â
Â
Wajah kau pampang berjejal dimana - mana
Engkau jual foto penuh wibawa
Mengumbar senyum yang seakan dipaksa
Bertingkah laku penuh polah
Janji kampanye yang kau lontarkan suara keras
Tetapi hanya membawa modal ala kadarnya
Â
Â
Kau beli suara para rakyat jelita
Membelinya dengan sembako murah
Kau umbar janji lalu kau bilang menampung aspirasi
Kau buat semuanya seakan menjadi pelupa
Melupakan sejenak kesedihan yang dialami bangsa
Bangsa yang sedang diusik gundah gulana
Â
Rakyat pun seakan terpecah belah
Idiom "bersatu kita teguh bercerai kita runtuh"
Seakan sirna tak berbekas
Bercerai berai demi mendukung sang idola
Â
Â
Memecah belah rakyat yang sedang linglung
Memilih untuk saling mencaci maki
Hujatan umpatan-pun bak air bah yang mengalir deras
Tanpa memandang lagi bhineka tunggal ika
Â
Wahai para calon penguasa negara
Semoga yang kau janjikan bukan hanya sekedar retorika
Atau hanya sekedar hembusan angin surga
Juga hanya sekedar isapan jempol belaka
Yang tidak pernah di realisasikan dalam hal nyata
Ingatlah janji karena rakyatlah yang akan menagih !
Â
Â
Surabaya, 3 Juli 2014
01:20
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H