5. Hipotesis Penelitian
Tidak ada hipotesis yang secara eksplisit dinyatakan dalam jurnal ini, namun penelitian ini mendasarkan diri pada asumsi bahwa kebijakan PBR yang lebih kuat dapat meningkatkan investasi dan inovasi dalam pengembangan varietas hortikultura.
6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif berdasarkan data sekunder:
Data aplikasi dan sertifikasi PBR dari Canadian Food Inspection Agency (CFIA) untuk tanaman hortikultura (ornamental, sayuran, dan buah-buahan) dari tahun 1992 hingga 2014. Data dikategorikan berdasarkan jenis tanaman, asal negara, dan lembaga pengaju (publik atau swasta). Perbandingan dibuat untuk menganalisis peran sektor publik dan swasta dalam pengajuan varietas baru. Analisis dilakukan dengan melihat tren aplikasi PBR, perbandingan dengan kebijakan di negara lain, serta dampaknya terhadap pengembangan industri hortikultura Kanada.
7. Hasil Pengolahan Data serta Pembahasan
Tren Aplikasi PBR:
Aplikasi PBR didominasi oleh tanaman ornamental (83%), diikuti oleh sayuran (10%) dan buah-buahan (6%). Namun, sejak tahun 2005 terjadi penurunan aplikasi PBR, terutama untuk varietas ornamental seperti Rosa dan Pelargonium. Sebagian besar aplikasi berasal dari perusahaan Eropa dan AS, sementara lembaga publik Kanada hanya menyumbang 5% dari total aplikasi.
Perbandingan dengan Negara Lain:
Kebijakan perlindungan di Kanada dianggap lemah dibandingkan dengan AS dan Australia, yang memiliki cakupan perlindungan lebih luas dan sistem royalti lebih baik.
Efek terhadap R&D: