Mohon tunggu...
ANGEL STEVA NOVA
ANGEL STEVA NOVA Mohon Tunggu... Musisi - Unika Soegijapranata Semarang

hobi bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Omzet UMKM Pasar Tanah Abang Turun Drastis terhadap Penjualan TikTok Shop

23 Oktober 2023   13:02 Diperbarui: 23 Oktober 2023   13:08 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pedagang pasar Tanah Abang meminta Menteri Koperasi dan UKM (MenKop UKM)Teten Masduki untuk mentidaklanjuti agar tiktok shop ditutup. 

Salah seorang dari pedagang di Blok A, Lasmawati mengaku hingga kini bakul pakaiannya tetap mengalami sepi pembeli, para pembeli yang berdatangan tidak seramai dulu. Tidak ada lagi keriuhan di pasar Tanah Abang sedekade lalu. 

Dia mengutarakan saat ini paling top, omzet yang dikantongi hanya sekitar Rp2 juta per hari. Pendapatan telah menurun drastis dari kisaran beberapa tahun lalu.

Hal ini serupa dialami oleh banyak pedagang Tanah Abang. Seiring niatan pemerintah untuk menggulung TikTok Shop yang dianggap bakal menjadi predator karena menggabungkan layanan platform sosial media dan e commerce, Pedagang Pasar Tanah Abang sempat semringah.

Para pedagang pakaian di lantai LG Pasar Tanah Abang telah memasang selembar kardus bertuliskan 'Tolong pak, TikTok ditutup pak', 'Tolong hapus TikTok Shop', hingga 'Kembalikan senyum pedagang'.
Salah seorang pedagang yang memasang kardus itu mengatakan, TikTok Shop sangat merugikan pedagang. Sebab menurut dia, harga jual di platform tersebut jauh lebih murah dibanding di mal dan juga Pasar Tanah Abang.

"Minta tolong ke pak menteri, online shop TikTok berpengaruh banget buat pedagang di sini," ujar Anton kepada media, Selasa (19/9/2023).

Anton mengatakan bahwa harga  jual di TikTok Shop sangat murah. Dia mencontohkan dirinya menjual gamis seharga Rp 100.000. Sementara di TikTok ada yang menjual Rp 39.000. "Bingung lah kenapa bisa murah sekali harganya, padahal bahan yang dipakai sama. Kalau kami bikin sendiri juga tidak masuk harganya, kenapa di online bisa Rp 39.0000. Itu tak masuk di akal," ungkap dia.

Penjual di TikTok Shop biasanya menjajakan dagangannya melalui fitur live. Dimana masyarakat setiap hari membuka aplikasi tiktok. Masyarakat tertarik untuk membeli barang-barang seakan memindahkan cara berdagang di pasar ke layar ponsel, maka disajikan seakan-akan menghipnotis para penonton live dengan harga jual murah dibandingkan di pasar Tanah Abang. 

Ketika menonton live pedagang TikTok Shop, akan menemukan 'keranjang kuning' di pojok kiri bawah layar. Saat diklik, ada daftar barang dagangan yang dijajakan, lengkap dengan rincian harganya. 

Biasanya si penjual mengatakan "Jangan lupa check out, klik keranjang kuning ya," kata-kata sakti pedagang TikTok Shop saat live. 

Proses pembelian produk di TikTok Shop juga mirip seperti toko online lain. tinggal mengisi data diri dan alamat pengiriman sebelum membayarnya. Hal ini lebih memudahkan masyarakat untuk berpindah toko belanja dari offline. Berbaring saja bisa langsung check out barang yang ingin dibeli tidak repot-repot keluar dari rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun