*****
Menikmati senja dibelakang rumah, membuat Angie sadar bahwa yang indah tidak selalu bertahan selamanya. Angie percaya dengan kebalikannya yaitu keburukan tidak selalu bertahan selamanya. Dia seakan mendapat harapan bahwa Ibunya pasti akan berubah. Ya, waktu itu akan selalu ditunggunya.
Merasa sudah cukup bersama senja, Angie memilih menyendiri dikamar untuk sementara waktu. Menatap langit-langit kamarnya. Dia membaca tulisan yang pernah ditulisnya dengan penuh harapan pada sebuah kertas dan diletakan dilangit-langit kamar. "Harus menyelesaikan kuliah dengan gelar CUMLAUDE", ''Before 24, harus punya pekerjaan.", dan tulisan terakhir yang dilihatnya adalah "How's your day Angie?''.Â
Ya, Angie sengaja menuliskan pertanyaan itu sebab dia tahu bahwa tidak ada orang yang selalu berada disampingnya dan mengerti yang dia rasakan.Â
Menjawab pertanyaan tersebut didalam hati, kata Angie ''Hancur. Berantakan. Hilang harapan.''. Namun tak lama, pandangan Angie berpindah ke sepotong kertas yang bertuliskan "Harus menyelesaikan kuliah dengan gelar CUMLAUDE". Dia teringat saat kumpul keluarga, semua orang membahas dirinya.
''Belajar baik-baik. Pertahankan prestasimu dan raih gelar CUMLAUDE karena dengan begitu kamu seperti sedang menyiapkan tempat yang terhormat dan paling depan untuk Nenek dan Ibumu nanti saat kamu wisuda.'' kata Pamannya Angie.
Kalimat tersebut selalu terngiang dikepalanya, sampai Angie bangun dan duduk. Memandang wajahnya di cermin. Rapuh tapi penuh harapan banyak orang. Perempuan muda tapi memikul tanggung jawab yang besar.
''Kamu harus bangkit En. Tidak boleh terus seperti ini. Sudah cukupkan memberi ruang untukmu bersedih? Yuk bangkit! Keluarlah dan lihatlah wajah-wajah orang yang menantikanmu sukses.'' kata Angie mencoba memberikan semangat pada dirinya  sendiri untuk bangkit kembali.
Langkah kaki Angie pun membawanya sampai di ruang tamu, saat itu Nenek sedang menemani kedua adiknya bermain.
''Makan nak?'' kata Nenek.
Dengan tersenyum, Angie menggelengkan kepalanya menandakan dia belum mau makan. Tak tahan menahan air matanya, Angie segera masuk kembali ke kamarnya.