Kolam Ikan
Dianalogikan (diumpamakan) ada sekelompok ikan air tawar yang sangat cerdas dan mampu mengembangkan teknologi di suatu kolam yang jauh dari manapun, dan mereka sendiri mengklaim tidak akan pernah ada ikan lain seperti mereka. Mengapa? karena begitulah kata nabi ikan di tempat tersebut, dan juga tidak akan pernah ada ikan yang secerdas atau lebih cerdas di tempat lain sebab begitulah kata Tuhan ikan yang disampaikan ke nabi ikan di tempat mereka. Demikian juga sebagian besar para ilmuwan ikan yang dipengaruhi oleh pola pikir nabi dan Tuhan mereka berpikir demikian, sebab tidak bakalan ada ikan lain di tempat lain yang terlihat di detektor mereka sebab air laut yang jauh di sana mengandung banyak racun (garam). Bila ada ilmuwan ikan yang berpikir di luar apa yang dikatakan nabi dan Tuhan ikan, maka mereka akan segera mengucilkannya, bahkan membunuhnya bila perlu, sebab semuanya untuk Tuhan ikan, dan mereka berjasa dengan menegakkan jalan Tuhan ikan. Padahal di luar sana ada banyak kolam lain, ada banyak sungai, ada banyak payau, dan laut yang luas yang berisi berbagai macam jenis ikan, berbagai jenis satwa yang bukan ikan yang mampu berevolusi, bermutasi dan beradaptasi agar bisa hidup di tempat ekstrim sekalipun. Ada banyak kehidupan dan kecerdasan di luar sana yang dapat hidup, beradaptasi bahkan di magma yang panas dan tanpa oksigenpun ada kehidupan, misalnya bacteri anaerobic, yang artinya bacteri yang bisa hidup tanpa memerlukan oksigen. Kehidupan adalah adaptasi, dan jangan pernah meremehkan tidak bakal ada kehidupan di tempat lain. Dan bila ternyata setelah sekian ratus, juta, milyard, bilyun tahun tidak ada perubahan dalam bentuknya, maka bentuk itu adalah bentuk yang paling sesuai (survival of the fittest) dan tinggal evolusi pikiran saja yang perlu ditingkatkan, biasanya mahluk yang pikirannya cepat terevolusi adalah mahluk yang cenderung punya tangan dan jari yang tidak terlalu banyak. Bisakah yang tidak punya jari dan tangan berevolusi pikirannya? Bisakah yang punya lengan lebih dari dua, dan jari lebih banyak dari 5 berevolusi pikirannya? bisa iya dan bisa tidak, kalau evolusinya secara hybrid, dimana kita (mahluk cerdas lainnya) ikut campur di dalamnya untuk merekayasa genetik mereka, maka pasti bisa (^_^). Dianalogikan pula bahwa Bumi adalah satu set TV, di dalam TV tersebut ada satu stasiun TV yang sedang on air (siaran) dalam channel/ frekwensi tertentu (dunia). Tetapi sebenarnya ada banyak channel (dunia) yang ada di satu TV tersebut, hanya dengan berbeda frekwensi saja ternyata ada dunia lain yang juga ada kehidupan, ada kecerdasan, ada budaya dan peradaban lain, bisa saja berbeda acara (bentuk mahluk dan kehidupannya). Jadi mungkin saja kita tidak perlu mencari jauh-jauh sampai ke planet lain, tata surya lain, ataupun galaksi lain, sebab mungkin saja bila kita bisa menemukan alat yang mampu menembus frekwensi (channel) lain itu, maka kita akan menemukan dunia baru dan bentuk mahluk cerdas baru yang belum kita kenal selama ini atau bahkan sudah kita kenal namun beda budaya dan beda pola pikir!. Analogikan saja frekwensi (channel) itu adalah tembok rumah tetangga kita, maka bila berhasil membobol rumah tetangga kita itu, maka kita akan melihat bahwa “Oh ternyata kita tidak sendiri”. Bila memang kita manusia bumi belum bisa menjelajah jauh keluar angkasa, maka kita berharap saja mahluk cerdas dari planet yang sangat besar dari gugusan tata surya matahari hyper besar misalnya Antares dengan pesawatnya yang sangat besar lalu dengan teknologi manipulasi ukuran besar dan mampu mengecilkan dirinya untuk bisa datang ke bumi kita. Ukuran Matahari Bumi kita bagaikan satu titik debu dibandingkan dengan ukuran matahari tata surya Antares. Diumpamakan matahari tata surya Antares adalah sebesar matahari kita, dan matahari kita bagaikan seukuran debu bagi Matahari Antares bila diperbandingkan. Nah itu baru mataharinya, lalu bagaimana dengan planet-planet dari tata surya Antares?, pasti juga hyper besar, maka kemungkinan besar ukuran mahluk cerdas di susunan Matahari Antares memiliki postur raksasa, berkalikali lipat besarnya dari manusia di bumi. Nah dengan diasumsikan ada mahluk cerdas yang berasal dari tata surya Antares, maka untuk datang ke tata surya kita memerlukan waktu yang sangat singkat, sebab pesawatnya pasti sangat besar dan mampu menjelajah space (angkasa) dengan hyper cepat. Diumpamakan menggunakan pesawat ruang angkasa tercepat di bumi adalah kecepatan seekor semut, maka pesawat ruang angkasa mahluk cerdas planet dari tata surya Antares adalah bagaikan kecepatan UFO yang pernah dilihat manusia, jadi sangat cepat sekali atau sebenarnya cuma pindah frekwensi (dimensi/ channel) saja atau mirip “cut n paste” saja, jadi bukan masalah kecepatan?. Berdasarkan basic dari rumus E = M.C Pangkat 2 Dimana E= energi M= Massa C= kecepatan Cahaya, bila berhubungan dengan kelajuan, berarti seberapa cepat misalnya dari titik A ke titik B. Maka penulis mempunyai rumus pengembangan tersendiri yang sesuai dengan jaman sekarang, yaitu pemahaman bahwa dengan menggunakan teknik lengkungan ruang, maka titik A dan titik B yang letaknya jauh, dapat menjadi satu titik atau jarak A dan B menjadi 0. Perhatikan gambar A, jarak A ke B memerlukan waktu tempuh yang disebut dengan nama velocity (kelajuan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H