Mohon tunggu...
Angel Mauren Vinsensia
Angel Mauren Vinsensia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi

Seorang penulis berjiwa petualang dengan pena, terus menelusuri kata-kata untuk merangkai cerita-cerita yang memikat dan menggugah pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Resensi Film "Diambang Kematian": Kematian Harta Dunia Membuat Tutup Mata

22 Januari 2024   11:08 Diperbarui: 22 Januari 2024   11:46 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan mendasar muncul: Apakah usaha Nadira berhasil, dan dapatkah dia membebaskan diri dari ancaman kematian yang mengintainya? Hanya waktu yang akan menjawab nasib tragis keluarga kecil ini. 

Tinjauan Film 

Penonton dibawa melalui plot twist tak terduga yang memicu campuran emosi, dari kekesalan hingga kesedihan mendalam akibat tragedi keluarga Nadira. Alur cerita yang menarik dan adegan-adegan penuh ketegangan mempertahankan ketertarikan penonton, sementara film ini tidak hanya fiksi, melainkan juga berdasarkan kisah nyata. 

Dimensi ini memberikan makna hidup yang mendalam, dan pertanyaan tentang nasib keluarga penyembah setan memperkaya lapisan cerita, membuat penonton ingin menyelami lebih dalam.  

Resensi Film 

"Di Ambang Kematian" memiliki potensi untuk meningkatkan kualitasnya melalui penyesuaian lebih lanjut. Aspek visual, termasuk sinematografi, desain produksi, kostum, tata rias, prostetik, dan efek dramatis, telah diatur dengan cermat untuk mencapai tingkat yang memuaskan. Sutradara, Azhar Kinoy Lubis, dinilai berhasil mengarahkan film ini, memberikan kontribusi positif terhadap hasil akhir produksi. 

Meski begitu, masih ditemukan beberapa aspek yang memerlukan peningkatan, seperti tone biru yang terasa tidak alami pada adegan hutan, serta beberapa ketidaksempurnaan teknis pada frame dan adegan tertentu. Walau demikian, kekurangan ini masih dapat ditoleransi, mengingat secara keseluruhan, tone dan suasana film ini tetap dapat dinikmati dengan kenyamanan. 

Potensi penyempurnaan tersebut seharusnya tidak mengurangi apresiasi terhadap elemen positif yang telah dihasilkan. Dengan penyesuaian yang tepat, film ini memiliki potensi untuk mencapai tingkat kualitas optimal yang dapat meningkatkan pengalaman penonton secara keseluruhan. 

Setelah menyelesaikan penontonan film ini, saya mulai mempertanyakan mengapa karya yang memiliki potensi dasar yang bagus masih belum mampu memenuhi ekspektasi saya sepenuhnya. 

Pemikiran ini membawa saya pada kesimpulan bahwa akar permasalahan mungkin terletak pada proses penyempurnaan skenario. Meskipun naskah yang disusun oleh Erwanto Alphadullah, berdasarkan cerita JeroPoint, pada dasarnya tidak buruk, namun menurut pandangan saya, skenario ini memerlukan uji coba dan evaluasi yang lebih intensif sebelum diterapkan di lokasi syuting. 

Tingkat ketegangan horor yang terdapat dalam naskah ini nampaknya kurang memadai bila dibandingkan dengan inti cerita JeroPoint tahun 2022. Meskipun setiap pembaca memiliki interpretasi masing-masing terkait utas viral tersebut, sepertinya masih ada potensi yang belum dieksplorasi secara menyeluruh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun