Hidup dalam belahan bola yang kecil dan berhimpitan, beragam peristiwa bagai angin yang datang dan pergi. Dimana mudah untuk mengetahui apa saja yang terjadi di luar sana. Globalisasilah penyebabnya, itulah kata yang cocok untuk menjelaskan  fenomena transparan yang telah, sedang, dan akan terus berlangsung di planet bumi ini. Pengaruh era globalisasi kali ini tidak jauh dari kehancuran.Â
Tidak dapat dipungkiri pengaruh modernisasi terhadap kehidupan berbangsa berdampak pada terkikisnya nilai budaya luhur bangsa. Era revolusi industri 4.0 ini tidak jauh dari ditandainya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dampaknya bagi kehidupan manusia.Â
Perkembangan IPTEK yang pesat dengan memunculkan beragam inovasi baru yang mempengaruhi beberapa sektor seperti ekonomi, budaya, dan sosial.Â
Awal-mula peran manusia tergeser oleh kemajuan IPTEK dan terjadi perubahan cara kerja, bekerja dan berhubungan satu dengan lainnya. Tanpa disadari tentunya globalisasi akan semakin membuka diri dari bangsa lain.Â
Persaingan juga semakin ketat dan tak dapat dihindari, terutama dibidang ekonomi dan IPTEK. Sebenarnya globalisasi sendiri diartikan sebagai fase perubahan yang terjadi pada masyarakat di seluruh dunia.
Globalisasi tentu tidak muncul begitu saja, melainkan adanya dorongan dari perkembangan teknologi informasi dan informasi, akses ilmu pengetahuan mendalam, permudahan transportasi, dan kehadiran perusahaan multinasional yang memengaruhi ekonomi nasional. Â Faktor pendukung yang terutama dalam globalisasi yaitu teknologi informasi dan komunikasi.Â
Iptek, hal yang tidak dapat dihindarkan oleh manusia. Iptek adalah ilmu pengetahuan dan teknologi dimana ilmu pengetahuan dan teknologi memilki arti tersendiri.
Teknologi memberikan dampak positif bagi hidup manusia. Namun memang benar bahwa teknologi juga bisa berdampak negatif. Teknologi di era globalisasi tidak lain dari  perkembangan teknologi yang sebelumnya dikembangkan oleh pembuatnya.Â
Yang dahulunya digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana dapat dilihat alat telekomunikasi di genggaman manusia berupa telepon yang menjadi handphone yang sudah dimodifikasi dan dipermudah pengunaannya.
Akan tetapi dengan daya pengaruhnya yang terlalu dominan karena disokong oleh sistem-sistem sosial yang kuat dan dalam kecepatan yang semakin tinggi teknologi telah menjadi pengaruh bagi kehidupan manusia. Teknologi berasal dari bahasa yunani yaitu tekne yang berati pekerjaan, dan logos berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan dari berbagai cabang Industri.Â
Berdasarkan analisis, menurut Prayitni dalam Ilyas (2001) teknologi adalah seluru perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu mampu untuk memenuhi kebutuhan manusia. Semua hal ini sebenarnya berhubungan seperti lingkaran. Ilmu pengetahuan dan teknologi dikatakan berhubungan, dimana ada iptek maka teknologi ada.
Kemajuan dari ilmu pengetahuan dan teknologi dengan arus yang kencang di era globalisasi membawa dampak tersendiri untuk beberapa sektor seperti pendidikan. Globalisasi pendidikan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar akan tenaga kerja berkualitas yang semakin ketat.Â
Dengan globalisasi pendidikan ditujukan agar tenaga kerja Indonesia dapat di pasar global. Tidak mengagetkan bila perkembangan iptek di era globalisasi meluap-luap ini berdampak besar bagi manusia baik positif maupun negatif. Diperuntuk dampak positif jika detulusuri maka akan ditemukan banyak hal.
Kedua, pada bidang transportasi dimana dengan terjadinya globalisasi di berbagai negara, maka bisa terjadi pertukaran pikiran bahkan ide dari negara lebih berpengalaman membuat berbagai alat transportasi baru kepada negara lain. Hasilnya, negara lain jadi memiliki pengetahuan untuk membuat alat transportasi yang canggih seperti negara lain.
Globalisasi memicu setiap bangsa bekerja sama untuk membuat inovasi agar barang semakin terjangkau, termasuk transportasi umum. Jika diteliti lebih lanjut globalisasi juga berdampak pada perdagangan dan tingkat ekonomi pada suatu negara. Oleh karena globalisasi, maka barang-barang yang sebelumnya tidak ada di suatu negara, bisa disediakan dari asalnya.Â
Bidang kreativitas juga mengalami kemajuan karena saat globalisasi terjadi maka ada berbagai hal atau barang asing yang masuk. Maka agar tidak kalah saing masyarakat mau tidak mau harus berfikir kritis dan kreatif.Â
Jika disimak dalam bidang pariwisata, jika antar negara menjalan kerja sama maka akan meningkat jumlah turis yang sangat menguntungkan bagi sebuah negara. Hal lain yang tidak begitu diperhatikan adalah dampak pada bidang keberagaman budaya dan pola pikir. Disini masyarakat menjadi lebih berwawasan luas, pola pikir penduduknya juga menjadi lebih modern, karena mengetahui budaya dari negara lain.
Lalu, komunikasi dan transportasi manusia yang semakin dinamis. Saat ini berbagai negara mampu mengirimkan ribuan ton barang melalui pelabuhan dan melaut untuk perdagangan internasional. Jarak antar negara hanya perlu dijangkau dalam waktu singkat dan beberapa jam saja.Â
Kemudian, terbukanya lapangan kerja dengan adanya kemungkinan perusahaan asing memindahkan operasi produksi perusahaannya ke negara berkembang dengan pertimbangan keuntungan geografis. Â
Membuka industri yang bertugas dalam produksi alat-alat komunikasi dan transportasi canggih merupakan salah satu usaha dalam mengurangi angka penggangguran serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.Â
Globalisasi perekonomian di pihak lain pastinya akan membuka peluang pasar produk dalam negeri ke pasar internasional dengan kompetitif. Sebaliknya, tentu akan membuka peluang masuknya produk-produk internasional ke dalam pasar domestik.
Selanjutnya, meningkatnya toleransi dan semangat membantu antar manusia di dunia. Dengan berkembangnya iptek dalam era globalisasi ini masyarakat mampu menjadi lebih mudah dalam beraktivitas, berpikiran terbuka, dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
Kemajuan iptek akan membuat seluruh pelosok manusia mengetahui segala informasi secara cepat. Dengan itu, setiap orang dapat mengetahui apa yang terjadi di tempat lain dan bahkan berempati  terhadap penderitaan yang dirasakan oleh beberapa penduduk bangsa lain hingga memberikan bantuan.Â
Jika dilihat kembali sebagai contoh saat terjadi bencana tsunami di Aceh, tidak sedikit negara yang memberikan pertolongan dengan cepat berupa pangan, obat-obatan, dan tenaga medis untuk membantu korban bencana. Â
Ditambah, dengan adanya perkembangan iptek menimbulkan semakin banyak negara yang menganut sistem demokrasi. Globalisasi memberikan harapan bahwa demokrasi akan dapat bersinergi positif dengan pasar bebas dalam lingkup kesejahteraan negara bangsa.Â
Secara singkat masyarakat dibuat lebih inovatif, kreatif, terbuka terhadap perubahan dan bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan dengan dibantu teknologi informasi. Peningkatan semangat kerja tinggi, pekerja keras, disiplin, jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
Disamping keuntungan yang diperoleh ternyata teknologi dimanfaatkan juga untuk hal negatif yang menimbulkan dampak negatif hingga menimbulkan masalah sosial. Tidak heran jika nilai-nilai barat dengan mudah masuk ke Indonesia baik melalui internet, media televisi, maupun media cetak yang sudah banyak ditiru oleh masyarakat.Â
Juga, semakin memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal yang melahirkan gaya hidup individualisme. Kemudian dalam bidang kesehatan, apabila umah sakit pemerintah cenderung kurang memperhatikan kualitas dan mutu, maka bisa ditinggalkan masyarakat dan memilih untuk berobat ke luar negeri.Â
Selanjutnya, di bidang budaya dan sosial dimana masyarakat bisa dengan mudah bertukar budaya namun kebudayaan barat yang menyebar cepat bisa memengaruhi kebudayaan lokal di negara berkembang. Serta justru mempengaruhi masyarakat untuk ke barat-baratan hingga lunturnya sikap nasionalisme dan jati diri bangsa yang asli.Â
Salah satu dampak dari bidang ekonomi adalah ketidakamanan kerja masyarakat di negara maju. Pekerjaan produksi barang seperti elektronik cenderung dilakukan di negara berkembang, karena upahnya yang jauh rendah. Dengan semakin banyak dampak negatif yang di daftarkan maka akan menuju permasalahan sosial.
Tidak salah lagi bahwa begitu banyak masalah sosial yang timbul seperti budaya populer, konsumerisme yang dipengaruhi gaya hidup western, neokolonialisme yaitu cerminan negara berdaulat dan merdeka, tetapi sistem ekonomi dan politiknya ditentukan oleh pihak luar, kerusakan lingkungan disebabkan pertumbuhan perusahaan multinasional yang mengakibatkan terjadinya eksploitasi sumber daya hingga kurangnya sikap kepeduliaan pada dampak aktivitas tersebut yaitu pencemaran tanah, air, udara hingga bencana.Â
Tidak lupa, permasalahan sosial yang bisa timbul dari adanya globalisasi ini ialah banyaknya bermunculan video-video yang tidak senonoh yang dikonumsi oleh generasi muda. Yang dapat mendorong kearah kriminalitas remaja khususnya pemerkosaan. Selanjutnya, jika diperhatikan secara mendetail di era globalisasi banyak masyarakat mendapat dampak dalam bidang permainan.
Dalam arti bahwa manusia tidak lagi dibutuhkan sehingga angka pengangguran akan melejit. Beragam permasalahan sosial diatas memberikan gambaran bahwa bahkan ditengah-tengah berkembangnya pengetahuan akan memiliki dampak serius dalam hubungan sosial pada masyarakat.
Lantas, pada akhirnya pertanyaan yang timbul adalah bagaimana cara menghadapi globalisasi ini dan justru memanfaatkan iptek dengan benar?Memperkuat identitas diri dan negeri.Â
Walau terlihat klise, kita harus memperkuat sikap nasionalisme kita. Bersikap bangga akan negeri, mencintai produk sendiri dan menetap dengan kepribadian yang ada. Bukan sebaliknya, megikuti dan terperangkap oleh westernisasi dan tertelan ombak globalisasi.Â
Beribu-ribu strategi terpikirkan, namun sebenarnya apa yang kita dapat lakukan sebagai siswa untuk menghadapi globalisasi? Memulai, dalam arti bahwa siswa bisa mulai dengan membuat inovasi serta mengembangkan ilmu dalam komunikasi serta iptek.Â
Dalam bidang sosial budaya siswa dapat memperluas wawasan kebudayaan lain namun dengan syarat tidak melupakan jati dirinya, justru membanggakan produk lokal dan menggunakannya.Â
Memperkuat idelogi agar tertanam dalam diri agar lebih meninggikan jati diri, mengubah pandangan bahwa sukses bukan hanya semata mengenai materi dan mengejar kualitas dengan bersikap jujur, bersih senantiasa bertanggungjawab. Menyiapkan mental kuat agar tidak mudah goyah dan justru menjadi penggerak untuk menghadapi globalisasi.
Tetap mempertahankan moral dan nilai kemanusiaan dengan memiliki ketulusan mengorbankan diri. Juga kita sebagai siswa harus dapat membedakan mana yang benar dan salah, memiliki berbagai sudut pandang dan berpikir kritis karena kitalah masa depan yang akan menghadapi era globalisasi yang jauh lebih menyeramkan. Berprinsip dan berpegang teguh pada iman, nilai dan norma.Â
Seperti menggunakannya untuk komunikasi dan mendapatkan wawasan seluas-luasnya, menggunakan beragam cara untuk mendapatkan pendidikan, menggunakan teknologi agar tepat waktu dan dapat memanajemen diri karena dapat mempermudahkan kehidupan sehari-hari bahkan dapat menarik orang-orang untuk ikut menghadapi globalisasi dan menggunakan iptek dengan benar secara suatu kesatuan. Kuncinya ada di tangan kita semua baik siswa sampai orang dewasa.Â
Zaman globalisasi merupakan ujian dimana tiap negara harus bisa mempertahankan jati diri masing masing, dan kita akan bertahan bahkan mengunggulinya. Kesimpulannya, globalisasi ini bagai ujian kita bersama, sebagai siswa tentu kita bisa ikut berpartisipasi dengan strategi yang sudah dijelaskan diatas. Mulai dari menyiapkan secara mental agar tidak terpengaruh budaya lain, dan secara fisik dengan bertindak membantu negera kita yaitu ikut menjunjung tinggi produk lokal serta meningkatkan rasa nasionalisme.
Sumber :Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H