Mohon tunggu...
angelkim
angelkim Mohon Tunggu... Freelancer - seorang pelajar yang menuangkan ekspresi melalui tulisan.

selamat menikmati membaca..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Globalisasi, Bisakah Kita Bertahan dalam Ujian Dunia?

26 Oktober 2020   10:22 Diperbarui: 26 Oktober 2020   10:36 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak salah lagi bahwa begitu banyak masalah sosial yang timbul seperti budaya populer, konsumerisme yang dipengaruhi gaya hidup western, neokolonialisme yaitu cerminan negara berdaulat dan merdeka, tetapi sistem ekonomi dan politiknya ditentukan oleh pihak luar, kerusakan lingkungan disebabkan pertumbuhan perusahaan multinasional yang mengakibatkan terjadinya eksploitasi sumber daya hingga kurangnya sikap kepeduliaan pada dampak aktivitas tersebut yaitu pencemaran tanah, air, udara hingga bencana. 

Tidak lupa, permasalahan sosial yang bisa timbul dari adanya globalisasi ini ialah banyaknya bermunculan video-video yang tidak senonoh yang dikonumsi oleh generasi muda. Yang dapat mendorong kearah kriminalitas remaja khususnya pemerkosaan. Selanjutnya, jika diperhatikan secara mendetail di era globalisasi banyak masyarakat mendapat dampak dalam bidang permainan.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Diartikan bahwa permainan anak zaman dulu memicu adanya interaksi sosial yang tinggi, akan tetapi permainan pada zaman sekarang ini lebih banyak memberikan pendidikan yang bersikap individualistik. Terakhir, hal yang cepat akan lambat akan meliputi dunia yaitu tenaga manusia digantikan robot. 

Dalam arti bahwa manusia tidak lagi dibutuhkan sehingga angka pengangguran akan melejit. Beragam permasalahan sosial diatas memberikan gambaran bahwa bahkan ditengah-tengah berkembangnya pengetahuan akan memiliki dampak serius dalam hubungan sosial pada masyarakat.

Lantas, pada akhirnya pertanyaan yang timbul adalah bagaimana cara menghadapi globalisasi ini dan justru memanfaatkan iptek dengan benar?Memperkuat identitas diri dan negeri. 

Walau terlihat klise, kita harus memperkuat sikap nasionalisme kita. Bersikap bangga akan negeri, mencintai produk sendiri dan menetap dengan kepribadian yang ada. Bukan sebaliknya, megikuti dan terperangkap oleh westernisasi dan tertelan ombak globalisasi. 

Beribu-ribu strategi terpikirkan, namun sebenarnya apa yang kita dapat lakukan sebagai siswa untuk menghadapi globalisasi? Memulai, dalam arti bahwa siswa bisa mulai dengan membuat inovasi serta mengembangkan ilmu dalam komunikasi serta iptek. 

Dalam bidang sosial budaya siswa dapat memperluas wawasan kebudayaan lain namun dengan syarat tidak melupakan jati dirinya, justru membanggakan produk lokal dan menggunakannya. 

Memperkuat idelogi agar tertanam dalam diri agar lebih meninggikan jati diri, mengubah pandangan bahwa sukses bukan hanya semata mengenai materi dan mengejar kualitas dengan bersikap jujur, bersih senantiasa bertanggungjawab. Menyiapkan mental kuat agar tidak mudah goyah dan justru menjadi penggerak untuk menghadapi globalisasi.

Tetap mempertahankan moral dan nilai kemanusiaan dengan memiliki ketulusan mengorbankan diri. Juga kita sebagai siswa harus dapat membedakan mana yang benar dan salah, memiliki berbagai sudut pandang dan berpikir kritis karena kitalah masa depan yang akan menghadapi era globalisasi yang jauh lebih menyeramkan. Berprinsip dan berpegang teguh pada iman, nilai dan norma. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Tidaklah baik untuk mudah terpengaruhi melainkan penting untuk memiliki pendirian yang tepat untuk selalu mengenal jati diri dan bersikap setia pada negara sendiri. Menghadapi globalisasi yang sudah tidak asing lagi seharusnya dapat menjadi hal yang memberikan peluang untuk memanfaatkan iptek dengan maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun