Lantas apa peran komunikasi antar budaya terhadap permasalahan seperti ini? Dalam Samovar (2017, hlm. 17) ada 5 hal yang perlu kita sadari dapat terjadi dalam kompleksitas komunikasi antar budaya, yaitu:
- Keunikan yang dimiliki oleh setiap individu
- Bahaya dari generalisasi yang berlebihan
- Perlunya sikap objektif
- Perlunya kesepakatan
- Mitos yang memercayai bahwa komunikasi adalah pemecah segala (masalah)
Hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai bahaya dari generalisasi yang berlebihan. Seperti apa yang sudah dipaparkan, bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul dari mindset, yang telah menyamaratakan apa yang digambarkan oleh media adalah realita. Peran komunikasi antar budaya adalah sebagai sebuah alat yang meluruskan generalisasi ini, atau dengan kata lain, peran komunikasi antar budaya akan memberikan sudut pandang yang berbeda (tidak terpaku pada hanya satu sudut pandang).Â
Komunikasi bukanlah alat pemecah segala masalah, tetapi komunikasi dapat memberikan suatu perspektif yang baru agar dapat dilihat oleh semua orang. Kembali untuk menjawab pertanyaan yang diberikan terhadap penulis, pembangunan di Papua, khusunya di daerah kota seperti tempat tinggal penulis, sudah semakin berkembang. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah telah membuat perrkembangan yang besar, khususnya bagi infrastruktur. Perlu diingat, Papua bukan hanya kampung halaman kecil yang terekspos di media massa, di Papua ada banyak kota yang sudah berkembang.
Referensi:
Brata, Bagus I. (2016). Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa. Jurnal Bakti Saraswati, 5 (1), 9-16.
Samovar, L.A, Porter, R. E, McDaniel. E. R, Roy, C. S. (2017). Communication Between Cultures. Boston: Cengage Learning US
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H