Selain itu, pada pisang kepok terdapat senyawa prebiotik berupa senyawa fruktooliogsakarida sebanyak 3% dan pisang kepok mempunyai kematangan yang lebih cepat dibandingkan pisang lainnya. Reaksi kimia yang terjadi pada kematangan pisang berupa pati yang diubah menjadi gula.Â
Kandungan gula pada pisang akan mempengaruhi proses fermentasi pada tape pisang. Proses fermentasi tape pisang dimulai dari tahap sortasi berupa pengupasan kulit dan pencucian pisang menggunakan air.Â
Setelah itu, dilanjutkan dengan tahap penkukusan selama 15-20 menit dengan tingkat kematangan tidak terlalu sempurna dan tekstur tidak terlalu lembek.Â
Jika terjadi perubahan warna menjadi kuning muda, pisang didinginkan selama 1 jam kemudian ditimbang lalu ragi tape ditambahkan sebanyak 0,5% b/b dengan suhu ruang yaitu 25-30.Â
Setelah itu, pisang dibungkus menggunakan daun pisang lalu disimpan selama 3 hari menggunakan suhu ruang. Pembuatan kulit pisang ijo menggunakan tepung sagu, tepung beras, dan tepung terigu yang melewati tahapan gelatinisasi sehingga menghasilkan tekstur kulit pisang ijo yang kenyal.Â
Proses gelatinisasi dimulai dari larutan pati yang dipanaskan lalu butir pati akan mengalami pembengkakan akibat air yang diserap saat proses pemanasan sehingga pada suhu tertentu dapat mengembang. Tekstur kenyal yang didapatkan dari kulit pisang ijo diakibatkan waktu gelatinisasi yang rendah sehingga tekstur dalam adonan menjadi semakin kenyal dan juga menghasilkan rasa gurih.
Fermentasi dari tape pisang menggunakan pisang kepok menghasilkan senyawa berupa flavonoid dan fenol yang tinggi jika dibandingkan dengan jenis pisang lainnya.Â
Kandungan flavonoid pada pisang kepok dapat berperan penting terutama dalam bidang kesehatan, yaitu sebagai antikanker, antidiabetes, antiinflamasi, antimicrobial, antioksidan, dll.Â
Selain itu, terdapat juga senyawa saponin, tanin, dan alkaloid yang berpotensi sebagai antidiare, antibakteri, dan menjaga kesehatan jantung karena kandungan pottasium yang terdapat pada pisang kepok.Â
Selain itu, serat yang terdapat pada pisang kepok juga dapat membantu melancarkan pencernaan karena senyawa prebiotik dan serat yang terdapat pada pisang kepok. Lemak yang terdapat pada pisang kepok ini juga membantu kita merasa lebih kenyang sehingga banyak orang yang sedang melakukan program diet mengonsumsi pisang sebagai salah satu alternatif dalam menjalankan program diet.
Jika dilihat dari manfaatnya, tentu banyak manfaat yang bisa didapatkan ketika mengonsumsi es pisang ijo ini nih temen-temen, bahkan untuk sekedar informasi aja, kulit pisang kepok ini juga dapat dimanfaatkan dalam bidang pangan, sebagai tepung maupun untuk kecantikan nih, dapat mencerahkan kulit wajah.Â