Saya ingin menekankan satu hal. Oleh karena itu pendidikan karakter diartikan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan akhlak, pendidikan budi pekerti yang tujuannya adalah untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menilai antara benar dan salah,mempertahankan yang baik dan mengenali yang baik tersebut . Bersikaplah sepenuh hati dalam kehidupan sehari-hari Anda.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, warga negara yang menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara.Kebudayaan merupakan suatu kebenaran yang tidak ada dalam suatu masyarakat dan tidak diwujudkan dengan nilai-nilai budaya yang diakui oleh masyarakat tersebut. Nilai-nilai budaya inilah yang dijadikan landasan makna dan makna konsep dalam komunikasi antar karakter masyarakat.
C. Strategi pelaksanaan Pendidikan KarakterÂ
Strategi pembentukan karakter yang diuraikan disini adalah strategi pembentukan karakter dengan pendekatan Banyak Bakat (Multiple Intelligent).
 Strategi pendidikan karakter ini bertujuan untuk mengembangkan peserta didik secara maksimal. Melalui perwujudan pengembangan potensi maka akan terbangun konsep diri yang mendukungnya, dan konsep ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan bakat-bakat hebatnya sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.Â
Ada banyak cara untuk menjadi lebih pintar, dan metode ini biasanya ditandai dengan prestasi akademis dan partisipasi dalam tes kecerdasan. Misalnya melalui kata-kata, angka, musik, gambar, aktivitas fisik dan keterampilan motorik, atau sarana sosial-emosional.
Menurut Gardner (1999), manusia setidaknya memiliki sembilan kecerdasan. Saat ini, kecerdasan manusia tidak bisa diukur hanya dengan kemampuan mengerjakan matematika atau menggunakan bahasa. Masih banyak kecerdasan lain yang dapat diidentifikasi pada manusia.Â
Menurut Howard Gardner (1999), pemahaman yang lebih baik tentang sembilan kecerdasan majemuk akan membantu semua orang tua melihat potensi anak-anak mereka secara lebih positif, memungkinkan orang tua (dan guru) menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan memberdayakan di sekolah menciptakan lingkungan. Kecerdasan majemuk mengajarkan anak: Mereka dapat mempelajari apa pun yang ingin mereka ketahui. Yang dibutuhkan orang tua dan guru adalah kreativitas dan kepekaan untuk mengembangkan anaknya.
Daftar PustakaÂ
Goble, G Frank. 1991. Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maslow.Yogyakarta: Kanisius
Maksum, Muhammad. 2014. Menjadi Guru Idola. Klaten: Cable Book.