Ada juga beberapa pengobatan yang biasa dilakukan dengan suntikan juga selain jenis suntikan di atas untuk menangani pendarahan pada penderita hemofilia. Untuk pengobatan pada penderita hemofilia A ringan diberikan suntikan hormon desmopressin (DDAVP) ke daerah pembuluh darah untuk merangsang pelepasan faktor pembekuan darah yang lebih banyak untuk menghentikan pendarahan. Sedangkan utnuk pengobatan hemofilia A berat dan hemofilia B pendarahan dapat dihentikan dengan pemberian infus faktor pembekuan rekmobinan. Pemberian antifibrinolitik untuk membantu pembekuan darah agar lebih kuat.
Selain itu ada dua pengobatan terbaru yang baru-baru ini ditemukan oleh beberapa peneliti, yang pertama peneliti mengambil virus yang dapat menginfeksi manusia tanpa memberikan gejala, yaitu adenovirus. Adenovirus akan menginfeksi sel hati dan membawa materi gen untuk memproduksi faktor IX. Gen ini akan menetap di sel hati karena memang pada penderita hemofilia khususnya penderita hemofilia tipe B mengalami kekacauan dalam kode genetikanya yang membuat produksi protein pembekuan darah yang disebut faktor IX yag membuat para penderita kesulitan melakukan pembekuan darah.Â
Pengobatan ini cocok bagi para penderita hemofilia tipe B. Penderita hemofilia dengan tipe B biasanya melakukan pengobatan dengan suntikan nonacog alfa. Suntikan yang dilakukan sekali dalam seminggu ini cukup mahal harganya, sehingga para peneliti memberikan alternatif lain bagi para penderita hemofilia tipe B untuk berobat, yaitu dengan memberikan sel adenovirus ke dalam tubuh penerita terutama pada bagian hati, supaya produksi faktor IX lebih banyak dan lebih mudah berkembang apabila diinjeksi di hati, lalu selanjutnya fakro IX yang telah diproduksi tersebut di
Lalu pengobatan kedua yang paling baru adalah terapi gen, terapi gen itu sendiri dilakukan dengan cara melakukan terapi penggantian gen pada sel sel sumsum penderita sehingga dapat memicu produksi faktor VIII, tak hanya memproduksi faktor XIII saja penggantian gen ini juga memicu untuk melakukan penyimpanan faktor VIII dari trombosit lalu langsung disalurkan ke okasi pembuluh darah yang terluka. Terapi gen juga merupakan penemuan terbaru untuk pengobatan penderita hemofilia. Prinsip dari terapi ini yaitu, gen yang dipindahkan harus diletakkan ke dalam sel akan menghantarkan protein faktor VIII atau faktor IX ke dalam sistem peredaran darah. Saat ditransfer, gen tersebut harus berfungsi di dalam sel dengan jangka waktu yang lama.
Selain itu ada beberapa cara untuk mencegah pendarahan untuk penderita hemofilia selain diberikan beberapa suntikan seperti di atas. Yaitu, menjaga kebersihan gigi agar tidak terjadi penyakit pada gigi dan gusi yang dapat menyebabkan pendarahan; menghindari olahraga yang terlalu berat seperti lari, dan sebagainya. Lakukan olahraga yang dianjurkan oleh dokter saja. Melindungi diri saat berkendara, seperti menggunakan helm atau sabuk pengaman; menghindari pengggunaan obat pengencer darah seperti heparin dan warfarin, karena akan menghambat pembekuan darah; menghindari penggunaan obat penghilang nyeri seperti aspirin dan ibu profen karena dapat meningkatkan pendarahan.
Ada 4 cara untuk menghentikan hemofilia, yaitu : mengistirahatkan penderita, letakkan bagian yang mengalami pendarahan di ats bantal, dikompres dengan air dingin,tutup dengan handuk lalu dibiarkan tanpa kompres air dingin selama 10 menit, beri tekanan, Â balut dengan perban yang elastis, dan letakkan pada daerah yang leih tinggi.
Untuk meminimalsir pendarahan penderita hemofilia juga harus memperhatikan pola makannya. Diantaranya adalah makanan yang mengandung gula dan lemak, konsumsi gula dan lemak yang berlebihan dapat menghambat darah karena darah tidak dapat melarutkan lemak sehingga hal ini dapat menghambat proses pembekuan darah, penderita hemofilia dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi sayur-sayuran hijau  yang mengandung banyak vitamin K. Pola hidup penderita juga harus diatur, penderita tidak diperbolehkan untuk merokok karena rokok dapat mencemari darah dan menghambat pembekuan serta menghambat kerja jantung, kerja jantung yang terhambat dapat semakin memperburuk keadaan penderita hemofilia.
Hemofilia memang bukanlah penyakit yang dapat disembuhkan, hemofilia merupakan penyakit yang diturunkan melalui genetika. Namun, penyakit hemofilia ini dapat diminimalisir, artinya pendarahan dapat dikurangi apabila penderita mengalami pendarahan, dengan cara menjaga pola hidup, pola makan, dan memberikan pengobatan khusus seperti yang telah dijelaskan di atas.Â
Dengan beberapa pengobatan dan pola hidup tersebut dapat membangun faktor pembekuan darah meskipun sedikit. Setidaknya darah yang keluar apabila terjadi pendarahan dapat berkurang. Namun, pola hidup dan pola makan itu tetap benar-benar harus dijaga. Jangan lupa untuk mengimbanginya dengan olahraga. Olahraga yang dilakukan juga tidak sembarangan.Â
Olahraga yang dilakukan harus dengan anjuran dokter yang tidak banyak melakukan aktivitas fisik. Juga beberapa pengobatan seperti suntikan itu juga cukup membantu untuk membangun kembali faktor pembekuan darah namun, juga harus dilakukan secara teratur agar faktor pembekuan darah yang telah terbentuk tetap terjaga. Selain itu, apabila tidak diobati dengan benar hemofilia dapat bertambah parah, dan kemungkinan untuk mengalami memar dan luka tanpa sebab cukup besar.Â
Apabila sang penderita mulai kehabisan banyak darah terpaksa dilakukan transfusi darah, padahal penderita hemofilia itu rentan terkena infeksi dan akan menyebabkan komplikasi dan akan memperburuk hemofilia, sebaiknya pengobatan hemofilia dilakukan dengan ketat, terutama untuk penderita hemofilia A dan B. Memang, hemofilia tidak bisa disembuhkan secara total, tetapi setidaknya dengan pengobatan dan pola hidup yang benar dapat mengurangi pendarahan dan pengaruhnya sudah cukup besar.
      Sekian dari saya, semoga dapat membantu kalian yang kebingungan dan penasaran terhadap penyakit langka yang satu ini. sampai jumpa di kesempatan berikutnya J